Alasan Timnas dan Ulsan FC Pecat STY Sama: Problem Komunikasi

photo author
- Kamis, 9 Oktober 2025 | 20:27 WIB
Mantan Pelatih  Ulsan FC STY
Mantan Pelatih Ulsan FC STY

Edisi.co.id - Pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Ulsan FC menambah daftar panjang kontroversi yang mengiringi karier pelatih asal Korea Selatan itu. Kekalahan telak 0-3 dari Gimcheon Sangmu pada Minggu (5/10), yang menjadi kekalahan ke-13 musim ini bagi sang juara bertahan K League 1, memang menjadi pemicu langsung. Namun, menurut laporan media Korea, alasan utama di balik keputusan manajemen Ulsan FC jauh lebih dalam: problem komunikasi.

Shin Tae-yong disebut gagal membangun hubungan yang sehat dan produktif dengan para pemainnya. Ketegangan internal, miskomunikasi taktis, dan minimnya dialog terbuka menjadi sorotan. Para pemain merasa tidak didengar, sementara STY dinilai terlalu kaku dalam pendekatan kepelatihannya. Situasi ini menciptakan jurang yang makin lebar antara pelatih dan skuad, hingga akhirnya manajemen klub mengambil keputusan tegas.

Menariknya, problem komunikasi ini bukan hal baru dalam karier STY. Saat menangani Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga sempat menuai kritik serupa. Beberapa pemain dan pengurus PSSI mengeluhkan gaya komunikasi STY yang dianggap tidak adaptif terhadap kultur lokal. Ketegangan dengan federasi dan dinamika internal tim nasional akhirnya berujung pada pemecatannya.

Baca Juga: Ramai Mendagri Bongkar Modus Pemborosan Anggaran Daerah, Pernah Terjadi Kasus Serupa di Sumbar

Hal itu pernah diungkapkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam jumpa media pada 6 Januari 2025. Saat itu, PSSI mengambil keputusan mengakhiri hubungan kerja dengan Shin Tae-yong setelah melakukan evaluasi. Lebih detail Erick menyampaikan, pemberhentian Shin Tae-yong karena masalah komunikasi.

"Kami melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan implementasi program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia," ujar Erick Thohir saat memberikan keterangan pers, Senin (6/1/2025).

Dua pemecatan, dua institusi berbeda, namun satu benang merah: komunikasi yang gagal. Dalam dunia sepak bola modern, kemampuan pelatih bukan hanya soal strategi dan taktik, tetapi juga soal membangun kepercayaan, menjalin dialog, dan menciptakan atmosfer kerja yang sehat. STY, dengan segala prestasinya, tampaknya belum berhasil menjawab tantangan itu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X