"Termasuk juga membantu pencarian direktur teknik dan me-review semua yang ada di tim BTN," lanjutnya.
3. Sanjungan Soal Nama Besar Jordi Cruyff
Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir mengaku sebelumnya khawatir tidak dapat memberikan komitmen yang sama besarnya dengan Jordi Cruyff.
Hal itu terkait komitmen dalam pembinaan sepak bola Tanah Air antara PSSI bersama sang Penasihat Teknis Timnas Indonesia.
"Saya juga apresiasi Jordi, sangat serius, bahkan saat saya wawancara saya khawatir apakah kita bisa beri komitmen yang sama kepada Jordi," ungkap Erick Thohir.
"Tapi pada akhirnya ini yang kita dapat dan nama ini punya nama besar di sepakbola," tegasnya.
4. Datang Bukan untuk Merayu Pemain Diaspora
Erick Thohir pun menegaskan kehadiran Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis tidak bertujuan sebagai upaya untuk merayu pemain keturunan Indonesia lainnya untuk dinaturalisasi.
Isu itu mencuat karena sebelumnya Jordi Cruyff memang lekat dengan Barcelona karena pernah bermain dan juga mengemban tugas sebagai penasihat teknis dan direktur olahraga di klub asal Spanyol itu
Jordi adalah anak dari Johan Cruyff, legenda sepak bola Belanda era 70-an. Nama besarnya membuat dirinya dinilai memiliki daya tarik bagi para diaspora Timnas Indonesia.
"Tidak (untuk merayu pemain dinaturalisasi), justru memanggil Jordi untuk menyambung kesinambungan dan review metode kepelatihan yang hari ini. Dari PSSI sudah mendorong, dari angka 3000 menjadi 12 ribuan pelatih," terang Erick Thohir.
"Ini yang sekarang dalam pembangunan grassroot tidak hanya pemain tapi pelatih harus jadi prioritas," tandasnya.***