Edisi.co.id - Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat sejarah baru sebagai penyelenggaraan terbaik sejak pertama kali digelar yang berlangsung tiga hari pada 3-5 Oktober 2025 kemarin.
Selain menampilkan peningkatan dari sisi teknis dan pelayanan, perhelatan ini juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian dan pariwisata daerah.
Menpora, Erick Thohir dan gubernur, Kapolda NTB serta petinggi ITDC, MGPA, Pertamina Kemenpar dan Pelaku UMKM hingga dukungan dari Pengusaha pertambangan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengapresiasi suksesnya gelaran MotoGP Mandalika 2025 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Ajang balap motor bergengsi dunia ini mencatat rekor baru dengan jumlah penonton mencapai 140.000 orang, serta menciptakan perputaran uang sekitar Rp4,8 triliun.
“Ini luar biasa, pecah telur. Sebanyak 140 ribu penonton hadir. Ini sebuah prestasi karena kita bisa lihat bagaimana pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pihak swasta bekerja solid memastikan event MotoGP menjadi bagian penting dari promosi Indonesia,” ujar Erick Thohir di Mandalika, Ahad (5/10), usai menonton balapan
Erick menegaskan, keberhasilan penyelenggaraan MotoGP di Mandalika bukan hanya tentang balapan, tetapi juga tentang dampak ekonomi yang meluas.
Selain sektor pariwisata dan UMKM, kolaborasi antarinstansi juga menjadi kunci sukses penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025. Erick Thohir menyebut, keterlibatan berbagai pihak seperti Pertamina, Kementerian Pariwisata, Kemenpora, BUMN, Pemerintah Daerah dan Kapolda NTB menjadi faktor utama.
“Semua hadir dan bekerja sama dengan baik. Ini kolaborasi nyata antara pusat dan daerah,” ujarnya.
Menpora juga memastikan bahwa pemerintah akan terus melakukan evaluasi untuk memperbaiki pelaksanaan di tahun mendatang.
“Tahun depan pasti lebih baik lagi. Ini baru tahap pertama, dan kita akan siapkan kejutan untuk MotoGP berikutnya,” katanya optimistis.
Dengan catatan jumlah penonton hampir 150 ribu dan dampak ekonomi yang menembus Rp4,8 triliun, MotoGP Mandalika 2025 menjadi bukti nyata bahwa event internasional mampu memberi manfaat besar bagi daerah dan masyarakat lokal, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah ajang olahraga dunia.
Penyelenggaraan ajang balap motor paling bergengsi di dunia MotoGP seri ke-18 Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Mandalika terbukti mendorong dampak ekonomi lokal warga Lombok, NTB secara signifikan. Salah satunya warung makan yang berada di sekitar Sirkuit Mandalika.
Beberapa warung penjual makanan di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika mengalami peningkatan pemasukan dibandingkan dengan hari-hari biasa. Hal itu karena membludaknya penonton yang datang dari berbagai daerah di tanah air hingga dari luar negeri.
Antusiasme penonton dan fans berat MotoGP Indonesia yang termasuk tinggi di dunia menjadi faktor utama, sehingga masyarakat lokal dan turis mancanegara yang mencari makanan lokal di sekitar lokasi juga meningkat. Mereka juga tak hanya sekali bahkan hingga dua kali makan di warung sekitar sirkuit.
Kehadiran Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati mengungkapkan dampak ekonomi dari penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 3-5 Oktober 2025, diperkirakan mencapai Rp4,8 triliun.
"Ini luar biasa dampaknya, karena yang juga saya lihat, hotel-hotel di sini, penuh. Bahkan, saya punya tim saja kesulitan mencari hotel. Tapi, syukurnya kita punya Poltekpar Lombok, saya tanya kepada Pak Direktur karena kita punya hotel di sana itu pun penuh," ujarnya di sela meninjau UMKM binaan ITDC di Sirkuit Mandalika, NTB, Minggu (5/10).
Terlihat juga di tengah event tersebut Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengatakan, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 bukan hanya ajang balap motor kelas dunia, melainkan momentum penting dalam mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia ke mata internasional.
“Tahun ini menjadi penyelenggaraan terbaik, ditandai dengan okupansi hotel di kawasan Mandalika yang mencapai 100 persen, serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah flights karena tingginya peminat,” ujarnya.