Edisi.co.id - Pabrikan Prancis Renault SA dan raksasa mobil China Geely telah mengumumkan bahwa mereka bekerja sama untuk berbagi teknologi mesin hibryd konvensional.
Kemitraan ini akan menciptakan usaha patungan yang dimiliki oleh 50:50 dan akan mempekerjakan 19.000 orang di 17 pabrik mesin dan tiga pusat penelitian dan pengembangan.
Perusahaan baru akan memproduksi mesin bensin dan mesin hybrid dan memasoknya ke merek Renault dan Geely. Renault mengelola merek Alpine, Renault Sport, Dacia dan Renault Samsung Motors. Aliansi dengan Nissan dan Mitsubishi.
Baca Juga: Honda memperkenalkan Motor Listrik EM1 e: di Pameran Ootomotif Roda Dua EICMA
Geely, di sisi lain, memiliki banyak merek bayangan seperti Geely Auto, Geometry, Maple, Zeekr, Volvo Cars, Polestar, Lynk & Co, Proton dan Lotus.
Namun, finalisasi pembentukan dam perusahaan baru akan dilakukan pada 2023.
Salah satu perjanjian asli untuk kolaborasi ini melibatkan negosiasi selama setidaknya tiga bulan, menurut sumber Reuters. Perusahaan baru akan berbasis di London.
Bagi Geely, kesepakatan itu memperluas bisnisnya di luar China setelah memiliki Volvo Cars dan berinvestasi di Mercedes-Benz.
Sementara itu, Renault berencana untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik dan mengadaptasi peraturan Eropa yang mengharuskan penjualan mobil konvensional dilarang pada tahun 2035.
Renault dan Geely mengatakan perusahaan baru akan dapat memasok mesin konvensional dan hybrid untuk Nissan dan Mitsubishi. Kapasitas pasokan kedua tipe penggerak tersebut diperkirakan mencapai 5 juta unit per tahun.***
[Fah]
Artikel Terkait
Bagnaia Juara Dunia Motogp GP 2022 Dapat Hadiah BMW Gratiis
Respon Penjual Mobil Terhadap Munculnya Mobil Innova Hybird
Mulai Memasuki Musim Hujan Shock Depan Harus Rajin Dibersihkan agar Tetap Awet
Motor Listrik Tahun Depan Diluncurkan Kawasaki
Honda Eropa baru saja meluncurkan Forza 125 pada ajang EICMA di Milan, Italia