Edisi.co.id - Sejumlah jurnalis dan agen perjalanan dari Indonesia mengawali program familiarization trip (fam trip) yang diadakan Tourism Malaysia untuk melihat kelap-kelip (kunang-kunang) dan blue tears (mata air biru) di Sungai Selangor, Kuala Kubu Bharu, Malaysia. Direktur Sky Mirror Dyven Wong menyatakan bahwa tur melihat kelap-kelip dimulai sejak tahun 1970-an yang dikembangkan oleh Pemerintah Negara Bagian Selangor, kemudian pengelolaan dibantu oleh pihak swasta (Sky Mirror) sejak Tahun 2017.
“Kami melakukan bisnis ini ketika kami melakukan tur Sky Mirror (Cermin Langit/dataran pasir yang memberikan pantulan objek seperti kaca) di Tahun 2016, lalu memulai tur wisata melihat kelap-kelip di dermaga Kuala Selangor pada Tahun 2017, serta tur blue tears pada Februari 2019,” kata dia, yang juga mengelola tur kelap-kelip dari pihak swasta, ketika ditanya Antara lewat keterangan tertulis.
Hingga Oktober 2022, kunjungan para pelancong ke wisata Sky Mirror, wisata kelap-kelip, dan blue tears sudah sebanyak 60 ribu dengan tiga negara terbesar wisatawan mancanegara berasal dari China, Hong Kong, dan Singapura. Hal tersebut hampir sesuai dengan target pihaknya yang mengincar kunjungan terbesar dari turis China, Jepang, dan Singapura.
“Kunjungan wisatawan dari Indonesia masih sedikit karena kami belum memulai pemasaran ke Indonesia,” ucap Dyven.
Tur melihat kunang-kunang dan blue tears beroperasi setiap hari dengan disediakan setidaknya tiga kapal motor. Dalam fam trip tersebut, para wisatawan diajak menyaksikan keberadaan kunang-kunang yang menghiasi pohon berembang ketika langit mulai gelap hingga sekitar pukul 10 malam.
Baca Juga: Dengan Tampilan Baru Objek Wisata Waduk Cacaban Resmi Dibuka
“Jangan menyalakan flash kamera untuk mengambil foto, karena kunang-kunang akan pergi jika ada cahaya,” ucap Yahya selaku pengendara kapal saat famtrip bersama Antara di Kuala Kubu Bharu, Malaysia, Rabu (26/10) malam.
Sebelum berangkat memakai kapal, para pengunjung diberikan pelampung untuk digunakan sebagai bentuk Standar Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku. Setelah itu, para wisatawan menaiki kapal yang sudah terdaftar di Kementerian Pelancongan, Seni, dan Budaya Malaysia.