Pidato Haru Ridwan Kamil, Bima Arya: Kang Emil Memimpin dengan Hati

Edisi.co.id, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri West Java Festival (WJF) 2023 di Gedung Sate dan Stadion Siliwangi, Bandung, 2-3 September 2023. WJF tersebut merupakan rangkaian syukuran 78 tahun Provinsi Jawa Barat sekaligus perpisahan Gubernur Ridwan Kamil di masa akhir jabatannya.

Pidato perpisahan Ridwan Kamil di hadapan puluhan ribu warga Jawa Barat dalam puncak acara WJF penuh haru. Selain memaparkan pencapaian kinerja memimpin provinsi terbesar bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum selama 5 tahun terakhir, pidato Ridwan Kamil juga membuat haru hadirin yang hadir saat mengenang putranya Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).

Baca Juga: BNPT Usul Pemerintah Kontrol Tempat Ibadah, Persis: Radikalisme Muncul dari Ketidakadilan dan Kerusakan Moral

Di momen ini, Kang Emil terlihat meneteskan air matanya, warga pun ikut terbawa suasana haru dan terdengar menguatkan suami dari Atalia Praratya itu. “Dalam lima tahun, saya ditinggalkan anak lelaki saya, itu adalah ujian terbesar yang pernah saya lalui. Tapi, berkat doa Jawa Barat, dengan tekad kuat walaupun COVID-19 melanda, walaupun Eril tidak ada, provinsi ini adalah provinsi terbaik di Indonesia,” ungkap Kang Emil.

Kang Emil pun berpamitan kepada warga Jawa Barat yang masa jabatannya akan berakhir pada 5 September 2023.

Baca Juga: Resmikan 16 Titik Air di Pulau Moa, Prabowo: Jangan Bicara Politik, Sekarang Kita Bicara Air

Sementara itu, Bima Arya yang hadir dan mendengarkan pidato tersebut juga mengaku terharu atas apa yang dicapai dan ujian yang dilalui oleh Ridwan Kamil selama menjabat sebagai gubernur.

“Pidato penutup yang sangat menyentuh tetapi menunjukan seorang Ridwan kamil yang betul-betul memimpin dengan hati dan melalui dinamika, suka duka yang sangat tidak mudah,” ujar Bima Arya.  

Bima Arya juga melihat, di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil, mampu membawa Jawa Barat menjadi provinsi termaju dan banyak warga menginginkan pengabdiannya tidak berhenti sampai di sini.

Baca Juga: Berkontemplasi Dari Filosofi Pensil Sang Kiai

“Saya melihat betapa warga tersentuh dari pidato penutup Kang Emil dan ada keinginan yang tersirat dari warga agar Kang Emil tidak berhenti sampai di sini,” kata Bima.