Edisi.co.id - Di media sosial seperti Twitter, Facebook hingga Youtube, beredar potongan video yang menarasikan Presiden Jokowi fasih berbahasa Mandarin saat berpidato. Hasil penelusuran dari sumber-sumber terbuka, ternyata video itu dibuat dengan bantuan Kecerdasan Buatan _(Artificial Intelligence/AI)._
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mengatakan video Presiden Jokowi sangat fasih berbahasa Mandarin saat pidato adalah hasil manipulasi kecerdasan buatan. Oleh karenanya Kementerian Kominfo harus segera _take down_ video tersebut.
“Kemenkominfo harus segera men _take down_ video itu karena video itu tidak asli dan menggunakan tekonologi AI dan ini sangat berbahaya,” kata Emrus di Jakarta, Kamis (26/10).
Emrus juga pertanyakan keaslian video Presiden Jokowi yang beredar di medsos, karena tidak yakin originalitas (keaslian) video yang beredar di medsos. Kemenkominfo agar menjelaskan ke publik video pidato Presiden Jokowi yang seolah-olah gunakan bahasa Mandarin.
“Saya meragukan keaslian video yang beredar di medsos itu, karena itu hanya rekayasa,” tambah Emrus.
Video Presiden fasih bahasa Mandarin merupakan hasil editing saat Gala Dinner di Amerika Serikat tahun 2015. Dan video Presiden Jokowi fasih berbahasa Mandarin adalah video palsu.
Di sisi lain, ucapan Mandarin yang disampaikan sangat fasih itu ternyata menghilangkan aksen Jawa Presiden Jokowi yang kental, yang selama ini sangat melekat setiap kali Presiden Jokowi berbicara atau berpidato.
Artikel Terkait
Pidato di Sidang Paripurna DPRD Sumbar, Buya Syafii: Kelemahan Bangsa Saat Ini Defisit Jumlah Kenegarawan
Keren! Pidato di Podium Nusantara V MPR RI, Siswi SMP PCI Natasha: Serasa Jadi Anggota Dewan
Agus Harimurti Yudhoyono Sampaikan Pidato Politik yang Berisikan Gagasan dan Aspirasi dari Elemen Masyarakat
Akhiri Pidato di Deklarasi Partai Gelora, Prabowo Teriakkan: Hidup PKB
Pidato Haru Ridwan Kamil, Bima Arya: Kang Emil Memimpin dengan Hati
Prabowo Rangkul Gibran Usai Pidato: Paten kan Cawapres Pilihan Aku?