PCI Serial Lecturer XVI Hadirkan Pakar Brain Academy Ruangguru, Bahas Pola Komunikasi Dengan Anak dan Cara Belajar yang Efektif

photo author
- Jumat, 16 Februari 2024 | 05:51 WIB
PCI Serial Lecturer XVI - Foto: Istimewa
PCI Serial Lecturer XVI - Foto: Istimewa

Edisi.co.id, Kabupaten Bandung - SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) kembali menggelar PCI Serial Lecturer yang ke-16 kalinya di Masjid Ulul Albab SMP PCI, Baleendah, Kabupaten Bandung, pada Kamis, 15 Februari 2024.

PCI Serial Lecture yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan itu, seringkali menghadirkan para guru besar, pejabat pemerintahan, TNI, dan Polri, serta para praktisi.

Kali ini, SMP PCI menghadirkan tim dari Brain Academy Ruangguru. Tema yang diangkat pada PCI Serial Lecture kali ini adalah “Pola Komunikasi Efektif dengan Anak Pada Masa Remaja dan Cara Belajar yang efektif”.

Baca Juga: Aktivis Muda PERSIS Sumut, Dr. Fikri Alhaq Ajak Elemen Bangsa Siapkan Generasi Emas Agar Hasil Pemilu Menggambarkan Indonesia Yang Cerdas dan Bertaqwa

Adnan Prasetyo beserta tim Ruangguru tampil sebagai pembicara. Adnan ini seorang tokoh muda penggerak Brain Academy yang memiliki banyak prestasi di usia muda. Adnan Prasetyo  membawahi 9 kantor cabang Brain Academy di area Bandung Raya dan Priangan Timur. 

Menurut Adnan Prasetyo, pola komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak di usia remaja perlu diangkat sebagai bentuk solusi yang diberikan kepada orang tua dan siswa agar dapat menjalin komunikasi yang baik. 

“Faktanya, menghadapi generasi Z saat ini, para orang tua harus memahami perilaku remaja, sejak remaja dini usia 10-13 tahun, remaja tengah usia 14-18 tahun, dan remaja lanjut usia 19-21 tahun. Para siswa SMP pada umumnya berada pada posisi remaja dini dan remaja tengah. Ditambah lagi, mereka hidup pada era digital,” ujar Adnan.

Baca Juga: Tiket Kereta Mudik Lebaran Sudah Bisa Dibeli Hari Ini, Pesan Sekarang Jangan Kehabisan

Dalam posisi itu, orang tua banyak mengalami kesulitan untuk berkomunikasi karena faktor pengaruh yang kuat dari era digitalisasi pada diri putra putrinya. Terkadang, jika komunikasi tidak jalan, seringkali menimbulkan konflik.

Adnan Prasetyo mengemukakan, remaja di era digital ini terkadang pula mengekspresikan aktivitas, minat, dan opini yang berbeda. Pola hidup mereka semakin cerdas dan pintar. Mereka juga dapat menjangkau keterbukaan informasi yang luas dalam genggamannya. Ditambah lagi sistem pendidikan yang semakin maju dan komunikasi mereka seakan tanpa batas, ujar Adnan.

“Dalam kondisi itu, komunikasi orang tua dengan anak remaja  setiap hari kita dilakukan. Jangan melepas remaja pada lingkungannya sendiri. Bagaimanapun, manusia selalu dipengaruhi oleh lingkungannya, baik saat di dalam rahim, sejak kelahiran, masa kanak kanak, remaja, hingga dewasa,” paparnya.

Baca Juga: Pemilu Usai, MUI: Mari Merajut Kembali Kebersamaan untuk Membangun Indonesia Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur

Untuk itu, lingkungan yang baik akan melahirkan manusia yang baik. Perkembangan anak, seiring pula dengan perkembangan zaman. Hal ini membawa kita semua pada sebuah perubahan komunikasi.

“Untuk itu, jadilah orang tua panutan. Orang tua panutan itu, teladan bagi remah,” ujar Adnan Prasetyo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X