Pada kesempatan ini, Imam menyampaikan rasa bangga dengan perilaku para santri Nuu Waar yang ia lihat.
"Tadi saya lihat santri ada yang mengambil sapu lidi membersihkan halaman. Ada yang mengambil tempat sampah, tanpa diperintah, dengan senang hati, dengan wajah yang ceria santri santriwati di Pesantren Nuu Waar memang keren," ungkap Imam.
Imam juga berbagi kisah saat mondok di pesantren pada tahun 1991 silam. Ia mengaku masa-masa saat menjadi santri merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Imam ingat betul nikmatnya menyantap hidangan saat nyantri. "Saya dulu nyantri tahun 1991 makan pakai bumbu kacang. Pakai nasi terus diguyur pakai kuah kacang, dikasih tempe goreng, dikasih kecap. Nah itu nikmatnya luar biasa. Sama gak di sini? Beda ya. Bapak dulu tahun 1991 seperti itu," cerita Imam.*
Artikel Terkait
Ramadhan 1445 H, Ponpes Nuu Waar AFKN Siap Khataman Alquran 6000 Kali
KH Fadzlan Garamatan Buka Khatamul Quran Ponpes Nuu Waar AFKN, Targetkan 6000 Kali Khatam
Masjid Agung Nuu Waar Bakal Jadi Kawasan Wisata Religi dan Pusat Informasi Dakwah Papua
Hari Kelima Ramadhan, Santri Ponpes Nuu Waar Sukses Khatam Alquran 3900 Kali
Hari Kelima Ramadhan, Santri Ponpes Nuu Waar Sukses Khatam Alquran 3600 Kali
6.000 Kali Khatam Alquran, Begini Metode yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN