Catatan Sekum Persis: 29 Hari Berlalu, Ramadan akan Pergi, Ada Rasa Cemas Apakah Allah Menerima Amal Ibada Kita

photo author
- Selasa, 9 April 2024 | 14:35 WIB
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam Ustaz Dr. Haris Muslim - Foto: Henry Lukmanul Hakim
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam Ustaz Dr. Haris Muslim - Foto: Henry Lukmanul Hakim

Edisi.co.id, Bandung - Tak terasa, Ramadan akan pergi lagi meninggalkan kita. Ada perasaan gembira karena telah selesai melaksanakan ibadah selama Ramadan, tapi di sela-sela kegembiraan terselip rasa sedih karena Ramadan kan pergi.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam Ustaz Dr. Haris Muslim mengungkapkan, ada perasaan harap-harap cemas, apakah Allah menerima amal ibadah kita?

“Atau ada kelalaian kita yang menghalanginya? mudah-mudahan perasaan ini sebagaimana difirmankan dalam ayatNya,” tulis Ustaz Dr. Haris dalam catatan Renungan Ramadan dihari ke 29, Bandung, Selasa (9/4/2024).

Baca Juga: Orasi Di Aksi Bela Palestina, Ketum Persis Serukan Umat Muslim Kuatkan Doa untuk Bangsa Palestina di Penghujung Ramadan

Dalam catatannya, ia pun mengutip, QS Al-Mu’minun : 60-61). 

 ( وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ . أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ ) [المؤمنون :60-61]

Selain itu, Ustaz Dr Haris pun kembali mengutip satu hadis Rasulullah Saw.

Siti Aisyah RA berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang ayat ini ’ Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut’ apakah mereka itu orang-orang yang meminum khamr dan melebihi batas ? Rasul menjawab : Bukan wahai putri As-Shiddiq, tetapi mereka itu adalah orang-orang yang melaksanakan shaum, shalat, sedekah, dan mereka merasa takut amalnya tidak diterima, mereka itu lah orang-orang yang bersegera dalam melakukan kebaikan” (H.r. Tirmidzi : No. 3175/Tafsir Ibnu Katsir I : 176).

Baca Juga: Dirut: KAI Komitmen Berikan Layanan Terbaik Mudik Lebaran, Ingatkan Pegawai Dilarang Ambil Cuti Tahunan

Menurutnya, perasaan takut atau cemas tidak diterima amal adalah yang memotivasi seseorang untuk terus beramal.

“Sekarang saatnya kita membuktikan tarbiyah dan latihan  selama Ramadan untuk menjadi lebih baik di hari-hari berikutnya,” tuturnya.

Ia juga meminta, jangan lalai atau merasa puas dengan amal yang padahal sedikit, ingat Allah yang kita sembah di bulan Ramadan adalah yang kita sembah juga di luar Ramadan.

Baca Juga: Tinjau Arus Mudik di Stasiun Pasar Senen, Presiden Jokowi Sebut Infrastruktur Serta manajemen Pelaksanaan Mudik Terpantau Baik.

“Kûnû Rabbainiyyîn, walâ takûnû ramadhaniyyîn (Jadilah kalian penyembah Tuhan, dan janganlah kalian menjadi penyembah Ramadhan),” tegas dia

Ramadan adalah momentum luar biasa, semangatnya harus kita jaga. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Baca Juga: KH Bachtiar Nasir Suarakan Risalah Jakarta untuk Kemerdekaan Palestina

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X