Sebagai orang kaya perkebunan, Tuan Bosscha ikut juga mendirikan Technische Hoogeschool te Bandoeng - atau sekolah tinggi teknik di Hindia Belanda yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Tidak berhenti sampai disitu,
Pada tahun 1923, Bosscha menjadi penyandang dana pembangunan Observatorium Bosscha, peneropongan bintang terbesar di Hindia Belanda yang berada di Lembang, utara kota Bandung.
Bagi warga Pangalengan, Tuan Bosscha bukanlah penjajah. Ia telah menjadi penduduk pangalengan hingga akhir hayatnya. Ia tinggal di rumah pribadinya yang dibangun tahun 1896 yang berdiri kokoh selama 128 tahun hingga sekarang. Para siswa SMP Prima Cendekia Islami (PCI), setelah berziarah dari makam Tuan Bosscha lalu berkunjung ke rumah Tuan Bosscha sekaligus mengeksplorasi sudut sudut ruangan di rumah yang tetap berdiri kokoh meskipun usianya sudah 128 tahun itu.
Baca Juga: Kereen, Betawi Akan Mempunyai Ikatan Cendekiawan Betawi
Tuan Bosscha dipandang sosok luar biasa yang banyak memberi jasa bagi warga Bandung dan Pangalengan.
Dia meninggal dunia pada tahun 1928 dan dimakamkan di kebun teh Malabar Pangalengan. Tuan Bosscha bukanlah penjajah, tetapi orang yang banyak berjasa bagi orang Pangalengan dan Bandung bahkan dunia internasional.
“Observatoriom Bosscha atau peneropongan bintang lebih dari 120 tahun telah banyak melahirkan para ahli astronomi kelas dunia. Wajar jika kami membawa anak anak SMP PCI untuk mengenal tokoh besar yang tinggal dan dimakamkan di Pangalengan,” tutup Prof. Dadan.
Artikel Terkait
Berlangsung Khidmad, Siswa SMP PCI Ikuti Kegiatan 10 Hari Terakhir Ramadan, Dari Bukber, Khataman Al Quran Hingga Santuni Anak Yatim
Berbagi Pengalaman Ibadah Puasa di Tajikistan, SMP PCI Hadirkan Tiga Mahasiswa Tajikistan, Ini Yang Disampaikan
Terobosan Baru! Hadapi Ujian Sekolah Tulis Dan Praktik, Siswa SMP PCI Kelas IX Ikuti Academic Camp Selama 3 Hari, Ini Penjelasan Prof Dadan Wildan
Beri Pembekalan Siswa Kelas IX Sebelum Menempuh Ujian, SMP PCI Hadirkan Ruangguru di Academic Camp 2024