Pesan pentingnya adalah, kita harus percaya bahwa yang berjiwa pada suatu saat pasti akan meninggal dunia.
“Kita semua akan menyusul almarhumah, tinggal menunggu kapan dan dimana,” ungkap H. Feriadi.
Ini bukan tentang siapa yang duluan dan yang belakangan meninggalnya. Tetapi, tentang siapa yang amal dan tabungannya paling banyak untuk akhirat kelak.
Ia megungkapkan, almarhumah Yulis, lanjut Feriadi, kalau saya berikan gambaran dia ini halnya seperti almarhum bapak saya, cuma berwujud perempuan.
“Sifatnya yang dermawan dan ringan tangan inilah yang saya nilai foto copy atau copy paste dari bapak (panggilan akrab almarhum H. Soeprapto),” tandasnya.
Baca Juga: Pimpinan Pusat Persatuan Islam Berduka atas Wafatnya Ismael Haneya
Almarhumah meninggalkan banyak sekali kebaikan semasa hidupnya. Dan mudah-mudahan ini menjadi bekal yang mampu membuat almarhumah dimudahkan jalannya menuju surganya Allah SWT.
Diketahui, almarhumah Hj. Yulis Praptiningsih adalah merupakan putri keempat dari pendiri PT. Titipan Kilat (TIKI) dan JNE, almarhum H. Soeprapto Soeparno. Almarhumah meninggal dunia di Jakarta pada 21 Juli 2021 lalu. Dan meninggalkan 1 orang suami, 2 orang putra Mohammad Rafi Risqilah dan Muhammad Izzat Auliadan, serta 1 orang putri, Nayara Maysa
Artikel Terkait
Kunci Sukses JNE, Mohamad Feriadi: Berbisnis Melibatkan Tuhan
Di HUT ke 37, Ketum Asperindo Mohamad Feriadi Sebut Kontribusi Asperindo Sangat Dibutuhkan Pemerintah
Marak Narkoba Zombie, Mohamad Feriadi: Asperindo Komitmen Bantu Pemerintah Berantas Peredaran Narkoba
Didepan Ka'bah! Bos JNE Mohamad Feriadi Doakan Saudara Seiman Bisa ke Tanah Suci dan Kemaslahatan Indonesia