Edisi.co.id - Kasus kekerasan dalam hubungan asmara, baik saat pacaran maupun dalam pernikahan, semakin sering terjadi di masyarakat.
Fenomena ini sering dianggap sebagai sebuah fenomena gunung es, di mana hanya sebagian kecil yang tampak di permukaan, sementara banyak kasus lainnya tersembunyi dan tak tertangani dengan baik.
Salah satu kasus yang mencuat adalah penganiayaan yang dialami seorang korban perempuan berinisial A (20) di sebuah hotel di Cengkareng, Jakarta Barat, pada 11 Juli 2024.
Penganiayaan tersebut dilakukan oleh kekasihnya sendiri, MB als Bintang (20).
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi, mengatakan bahwa pihaknya menggandeng berbagai pihak terkait untuk membantu pemulihan korban, baik secara fisik maupun mental.
"Kami menggandeng stakeholder terkait, yang juga kemudian membantu dalam proses pendampingan dan upaya-upaya mengembalikan kesehatan korban," ujar Arsya dalam Konferensi Pers, Rabu (21/8/2024).
Psikolog Universitas Pancasila, Maharani Putri Langka, menyatakan bahwa pelaporan tindak kekerasan sangat penting untuk memicu keberanian korban lain untuk melapor.
Hal ini menyusul laporan yang disampaikan oleh A, yang berani mengungkap kekerasan yang dialaminya kepada Polisi.
"Ini bisa mengurangi ketakutan yang dirasakan para korban. Akses yang semakin terbuka dan laporan yang semakin mudah bisa menjadi jalan untuk memutus rantai kekerasan," kata Maharani di Polres Metro Jakarta Barat.
Maharani menekankan pentingnya keberanian untuk melaporkan kekerasan agar tidak terjadi lagi.
"Kasus ini menjadi contoh bahwa korban sekarang harus mulai berani melaporkan, karena jika tidak, kita tidak bisa memutuskan kekerasan tersebut," ujar Maharani.
Ia juga mengimbau agar para orang tua lebih aktif berkomunikasi dengan anak-anak mereka untuk mendeteksi tanda-tanda kekerasan sejak dini.
"Keluarga, terutama orang tua, harus lebih sering berbicara dengan anak-anak mereka, karena hal seperti ini tidak boleh dihadapi sendirian," tegas Maharani.
Artikel Terkait
Bahas Berbagai Tantangan Generasi Z, SMP PCI Serial Lecture 8 Hadirkan Pakar Psikolog dan Praktisi Pendidikan
PWI Salurkan Bantuan Kepada Wartawan Korban Kekerasan di Sumut Farianda Putra Sinik: PWI Tak Hanya Bukti Kata, Tapi Bukti Nyata
Cegah Kekerasan Terhadap Anak, KemenPPPA Akan Evaluasi Lembaga Pengasuhan Alternatif di Depok
FSGI Ungkap Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan, Anak Laki-laki Lebih Rentan Jadi Korban
Bhabinkamtibmas Pulau Pramuka Lakukan Sambang, Ajak Warga Cegah Stunting dan Kekerasan Terhadap Perempuan
Suami Selebgram di Bogor Dijerat Pasal Berlapis, KDRT dan Kekerasan Anak, Korban diberikan Trauma Healing