4. Bus Atlet Datang Telat
Selain infrastruktur dan konsumsi, PON 2024 juga menuai sorotan karena terlambatnya bus yang membawa atlet dan ofisial menuju venue.
Asisten Pelatih Cabor Kriket Sumut Dede Dharmawan mengeluhkan hal tersebut, ketika timnya akan bertanding di semifinal kriket namun bus tidak kunjung datang menjemput.
Terkait masalah itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan mengklaim, pihaknya memohon maaf atas insiden tersebut.
"Kami ingin memastikan layanan transportasi akan lebih lancer. Kami akan terus berusaha meningkatkan mutu layanan transportasi PON," kata Dede.
Berkaca dari masalah-masalah yang terjadi di PON 2024, tidak terlepas dari anggaran yang dialokasikan untuk menyukseskan pergelaran tersebut.
Mari menelisik anggaran pada pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Anggaran untuk PON Aceh-Sumut 2024
Anggaran pemerintah untuk PON yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara mencapai Rp561 miliar.
Rinciannya, dana segar itu digunakan untuk pembangunan dan perbaikan venue sebesar Rp138 miliar di Aceh dan Rp101 miliar di Sumut.
Selain itu, terdapat anggaran Rp72 miliar di Aceh dan Rp74 miliar di Sumut untuk penyelenggaraan pertandingan.
Terkait upacara pembukaan dan penutupan PON 2024, pemerintah mengucurkan dana Rp60 miliar untuk pembukaan di Aceh, dan Rp41 miliar untuk penutupan di Sumatera Utara.
Terdapat juga sisa Rp30 miliar dialokasikan untuk kebutuhan berbagai pihak yang terlibat, seperti panitia, pengawas, dan juri.
Perbandingan Anggaran dengan PON Papua 2020
jika membandingkan dengan perayaan PON Papua 2020, anggaran yang dialokasikan PON aceh-Sumut 2024 tidak mencapai angka Rp1 triliun.
Artikel Terkait
Sekjen Kemenag: Gus Men di Eropa, MRA Sertifikasi Halal dan Ikuti Pertemuan Internasional Perdamaian
Key SHINee Siap Comeback dengan Mini Album Ketiga Berjudul Pleasure Shop pada 23 September 2024
iOS 18 Resmi Diluncurkan Tanpa Apple Intelligence: Berikut Daftar iPhone yang Mendapatkan Pembaruan
Ini 5 Tempat Wisata Terbaik di Brunei Darussalam: Permata Kecil dengan Keindahan Alam dan Budaya
Mengintip Tahapan Pilkada 2024 dengan Calon Tunggal, Ini yang Terjadi Jika Paslon Kalah dari Kotak Kosong