”Pola kemitraan petani tebu menjadi contoh terbaik kerja sama yang saling menguntungkan. Berbagai kemudahan akses dan jaringan diberikan kepada petani tebu,” lanjut Mahmudi.
Akses permodalan menjadi salah satu kendala utama yang memengaruhi keberlanjutan usaha tebu. Untuk itu, PTPN melalui SGN bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pemanfaatan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) Khusus Klaster sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem tebu rakyat.
”Telah dilakukan sosialisasi bersama Kemenko Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan program KUR Khusus Klaster oleh petani tebu, di mana tidak ada batasan plafon. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan modal petani,”jelas Mahmudi.
Baca Juga: Asal-Usul Chul Su Squid Game 3 yang Muncul di Post-Credit Season 2
Pemberdayaan Generasi Z di Bidang Agribisnis Tebu SGN juga memiliki program dengan dampak luas, mulai dari jaminan pasokan bahan baku tebu untuk pabrik gula hingga membuka lapangan kerja baru di bidang perkebunan melalui pencetakan entrepreneur muda, yang disebut agripreneur.
Program ini memberikan berbagai dampak positif lainnya, termasuk regenerasi petani. Saat ini, jumlah peserta program yang lolos seleksi mencapai 50 orang dari lebih 3.000 pendaftar. Mereka ditempatkan di tiga wilayah, yaitu Pekalongan, Jawa Tengah (10 peserta), Madiun (19 peserta), dan Kediri (21 peserta).
”Sebanyak 10 orang agripreneur akan mengelola 50 hektar kebun tebu, layaknya mini estate. Kami fasilitasi pelatihan hingga akses ke berbagai lembaga untuk menunjang produktivitas tebu mereka. Semakin baik kebun yang dikelola, semakin besar pendapatan yang mereka peroleh,” papar Mahmudi.
Mahmudi juga menyebutkan bahwa SGN berencana menambah jumlah peserta program agripreneur untuk mendukung pencapaian target swasembada gula nasional.
”Dalam waktu dekat, direncanakan rekrutmen baru, sehingga diharapkan dapat menambah luasan kebun baru dan persediaan bahan baku tebu giling,”tambahnya.
Menanggapi program ini, Muhaimin Iskandar menyatakan dukungannya dan berharap program tersebut mampu membangkitkan kembali industri gula nasional. ”
Tentu kitamendukung dan terus mengharapkan inkubator agripreneur khusus di sektor tebu ini yang sudah mulai dengan berbagai inovasi dan cara kerja baru, mampu membangkitkan kembali industri gula konsumsi, khususnya dalam menumbuhkan kesejahteraan dan kemajuan para petani kita,” ungkapnya.
Muhaimin juga menekankan pentingnya regenerasi petani melalui program ini. ”Petani muda menjadi catatan penting karena kita mengalami keterlambatan dalam regenerasi sektor pertanian kita,” lanjutnya.
Peluncuran Program IRMAS
Salah satu inisiatif SGN lainnya adalah Program Irigasi Manis atau IRMAS. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu petani melalui perbaikan sistem irigasi. SGN menyiapkan bantuan berupa 50 paket pompa dan sumur beserta kelengkapannya untuk petani tebu di wilayah Mojokerto.
”Untuk memastikan kebutuhan air, kami siapkan paket pompa dan sumur bagi petani tebu melalui program IRMAS. Diharapkan pasokan air yang memadai mampu meningkatkan produktivitas gula, sehingga kesejahteraan petani ikut meningkat,”terang Mahmudi.
Artikel Terkait
BRI Bersama Holding Ultra Mikro Berperan Aktif Tingkatkan Daya Saing UMKM Melalui Sertifikasi BPOM
Rumah BUMN BRI Pekalongan Berhasil Dampingi 1.000 UMKM Naik Kelas
Digitalisasi UMKM Tingkatkan 40 Persen Ekonomi Kampung Dinoyo, Menkomdigi: Kita Siap Bersaing!
Prabowo akan Hapus Utang Sekitar 1 Juta Pelaku UMKM, Total Rp 14 T
Dukung UMKM, Maybank Indonesia gelar Bimtek Sertifikasi Halal
Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM