Mahmudi menambahkan, saat ini terdapat 89.777 hektar lahan tegalan milik petani yang belum memiliki sistem irigasi yang memadai, sehingga produktivitasnya hanya sekitar 60 ton per hektar dengan total potensi tebu mencapai 5,38 juta ton.
Dengan implementasi program IRMAS, produktivitas diharapkan meningkat hingga 30 ton perhektar, sehingga potensi total tebu naik menjadi 8,04 juta ton.
Selain itu, SGN juga meluncurkan program perbaikan ratoon tebu rakyat (2024–2029) yang mencakup penyediaan benih unggul, peningkatan rendemen melalui penataan varietas unggul, digitalisasi ekosistem tebu rakyat melalui aplikasi ETERA, hingga restrukturisasi organisasi petani untuk meningkatkan akses pendanaan dan kemitraan. Dengan berbagai langkah tersebut, SGN optimistis dapat mendukung swasembada gula nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani tebu.
Artikel Terkait
BRI Bersama Holding Ultra Mikro Berperan Aktif Tingkatkan Daya Saing UMKM Melalui Sertifikasi BPOM
Rumah BUMN BRI Pekalongan Berhasil Dampingi 1.000 UMKM Naik Kelas
Digitalisasi UMKM Tingkatkan 40 Persen Ekonomi Kampung Dinoyo, Menkomdigi: Kita Siap Bersaing!
Prabowo akan Hapus Utang Sekitar 1 Juta Pelaku UMKM, Total Rp 14 T
Dukung UMKM, Maybank Indonesia gelar Bimtek Sertifikasi Halal
Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM