Edisi.co.id-Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyampaikan perkembangan terkini perbaikan layanan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Coretax).
Banyak wajib pajak yang mengeluhkan permasalahan pengurusan faktur pada sistem baru yang resmi diterapkan pada 1 Januari 2025 tersebut.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti mengatakan perbaikan pada aplikasi tersebut telah dilakukan, khususnya yang menyangkut pelayanan penerbitan faktur pajak. Katanya, Beberapa upaya diklaim telah membuahkan hasil.
“Sampai dengan tanggal 21 Januari 2025 pukul 09.00 WIB, wajib pajak yang sudah berhasil mendapatkan sertifikat digital atau sertifikat elektronik untuk menandatangani faktur pajak berjumlah 336.528,” ujar Dwi dalam keterangan resmi yang dirilis Kamis, 23 Januari 2025.
wajib pajak yang sudah berhasil membuat faktur pajak yaitu sebanyak 118.749. Jumlah faktur pajak yang telah dibuat sebanyak 8.419.899, terdiri dari 6.802.519 faktur melalui Coretax DJP dan 1.617.380 faktur melalui e-faktur desktop.
Total faktur pajak yang telah divalidasi atau disetujui sebesar 5.630.494.
Dwi memaparkan beberapa langkah yang dilakukan untuk perbaikan layanan penerbitan faktur Coretax. Di antaranya perbaikan modul pendaftaran atau registrasi untuk impersonate dan passphrase.
Selanjutnya dilakukan penambahan server database untuk meningkatkan kapasitas lalu lintas data.
Perbaikan lainnya adalah validasi data skema impor faktur pajak dengan format *.xml. Selanjutnya penambahan kanal e-faktur melalui desktop untuk Pengusaha Kena Pajak (PKP) tertentu, yakni PKP yang menerbitkan faktur pajak di atas 10.000 dokumen per bulan. Terakhir, DJP melakukan perbaikan skema penandatanganan digital dalam proses penerbitan dokumen faktur.
Berikut lima hasil perbaikan terkait faktur dalam sistem Coretax menurut DJP.
1. Penambahan kanal desktop, hal ini membuat jumlah faktur pajak yang ditandatangani bertambah cukup signifikan (dalam lima hari terakhir sejumlah 980.088 atau 24 persen dari total faktur pajak yang dibuat telah berstatus “approved”).
2. Kapasitas unggah faktur pajak melalui skema impor format *.xml menjadi lebih besar (dari 100 per unggahan menjadi 15.000 per unggahan).
3. Kapasitas unggah faktur pajak melalui Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan (PJAP) menjadi lebih besar (dari 21 faktur pajak per menit menjadi 50 faktur pajak per menit).
Artikel Terkait
Melihat Detail Penurunan Biaya Haji 2025: Perbandingan dari Tahun Lalu hingga Cerita Menag Soal Prabowo
2 Sosok Penting di Timnas Indonesia yang Pendiam hingga Barbar Ini Tuai Sorotan di Medsos Usai Kabar Kepergian STY dari Skuad Garuda!
HMPV Sudah Masuk ke Indonesia, Menkes Sebut Anak-Anak jadi Korban dan Begini Gejalanya
Reaksi Para Pemain Garuda Soal Kepergian Shin Tae-yong, Jay Idzes Akui Jiwa Kepemimpinan STY hingga Ungkapan Syukur Nathan Tjoe
Pesawat Ajaib Ini Terbang ke Masa Lalu, Berangkat Tahun 2025 dan Mendarat Tahun 2024