Rumah dengan 4 kamar tidur itu bukan rumah yang ia dan keluarganya tinggali untuk sehari-hari.
Dibeli pada 2015 lalu, rumah itu digunakan saat kedua anaknya berkuliah di area tersebut.
“Kami membeli rumah itu, jadi kalau kami datang mengunjungi mereka, kami punya tempat untuk tinggal,” ucapnya.
Bukan soal keajaiban, Steiner puji arsitektur bangunan rumahnya
Menjadi satu yang selamat dalam kebakaran, Steiner tak mau menyebutnya sebagai keajaiban.
Ia justru berfokus pada arsitektur dan ketahanan bangunannya dalam melawan api saat kebakaran berlangsung di sekitarnya.
“Saya tidak menggunakan kata keajaiban,” kata Steiner.
“Saya mengatakan bahwa ini adalah arsitektur yang hebat, petugas pemadam kebakaran yang berani, dan mungkin sedikit keajaiban,” imbuhnya.
Ia yakin rumahnya memiliki peluang yang lebih baik untuk melawan kebakaran hutan karena desain betonnya, yang menurutnya awalnya dimaksudkan untuk membantu rumah tersebut tahan terhadap gempa bumi.
Ikut bersimpati pada korban kebakaran Los Angeles yang kehilangan rumah
Steiner mengatakan meski rumahnya selamat, ia menyebut kalau ini bukan waktu untuk berbahagia karena menurutnya, dirinya kehilangan sesuatu yang bisa diganti buka nyawa seseorang yang mungkin dialami oleh orang lain.
“Saya tidak punya kenangan di sana, hati saya turut bersimpati pada orang-orang yang kehilangan semuanya,” kata Steiner.
“Saya mendapat pesan dari orang-orang, mengatakan kalau mereka berdoa untuk saya dan prihatin,” lanjutnya.
“Saya bilang, jangan mendoakan saya, saya hanya kehilangan materi, saya kehilangan properti tapi mereka kehilangan rumah di sana,” ucapnya.
***
Artikel Terkait
Pemerintah Beri Alasan Tidak Ada Menu Susu di Program Makan Bergizi Gratis
Berbagai Manfaat Penetapan Pensiun yang Naik Jadi Usia 59 Tahun pada 2025
Permata MHT gelar Festival Bandeng Rawa Belong
Tegas! PERSIS Tolak Relokasi Warga Gaza ke Indonesia yang di Wacanakan Donald Trump
Ada Wacana Sekolah Diliburkan Selama Ramadan, Cak Imin : Tidak Perlu, Konsepnya Belum Jelas