Pihak DeepSeek mengklaim, hanya menghabiskan 5,6 juta dolar AS atau Rp90,8 miliar untuk mendukung model dasar AI DeepSeek model R1.
2. Bikin NVIDIA Merugi Ribuan Triliun
Dilansir dari Reuters, keberadaan DeepSeek dalam pasar bisnis teknologi kini tengah mengguncangkan Amerika Serikat (AS), membuat NVIDIA merugi 600 miliar dolar AS atau setara Rp9.731,7 triliun.
Kemunculan AI buatan China itu bahkan dinilai membuat saham-saham di bursa AS menurun tajam.
Investor langsung melakukan aksi jual besar-besaran saham perusahaan teknologi di Wall Street.
Pasar khawatir munculnya DeepSeek bakal mengancam dominasi perusahaan AI yang berbasis di AS.
Terkhusus bagi NVIDIA, DeepSeek R1 membuat saham perusahaan asal AS itu anjlok pada angka 17 persen.
3. Pesaing Ketat ChatGPT
Bagi yang belum tahu, DeepSeek adalah model kecerdasan buatan (AI) inovatif asal China yang kini menjadi pesaing serius ChatGPT OpenAI.
DeepSeek menawarkan dua model unggulan, yakni DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 yang diklaim memiliki efisiensi dan performa lebih baik dibandingkan model AI lain di pasar teknologi.
Dilansir dari Reuters, DeepSeek-V3 dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna di berbagai bidang.
Keahlian DeepSeek mulai dari menjawab pertanyaan sehari-hari hingga menangani tugas-tugas kompleks bagi pengguna.
Salah satu contohnya, seperti perhitungan matematika dan pemecahan masalah logika, sehingga DeepSeek disebut sebagai pesaing langsung GPT-4o milik OpenAI.
Berkaca dari hal itu, terdapat juga sorotan para CEO atau pemilik perusahaan teknologi yang berbasis di AS turut menyoroti eksistensi DeepSeek di pasar global.
Reaksi CEO Tekno di AS Tentang DeepSeek
Artikel Terkait
Sederet Artis Indo Ini Tarik Perhatian di Medsos saat Rayakan Imlek 2025: Selamat Mendapat Lebih Banyak Kesejahteraan dan Kemakmuran!
Ilmuwan Bersiap Umumkan Jam Kiamat yang Lebih Dekat dengan Bumi, Imbas Kerusuhan hingga Genosida
Neymar Didepak Al-Hilal Gegara Menepi Akibat Cedera hingga Messi yang Ingin Kembali ke Barcelona usai Kontrak dengan Miami Selesai
Gaspol! Meutya Hafid: Indonesia Siap Memimpin AI di Asia Tenggara
Dianggap Tidak Tulus dan Tidak Ada Hubungannya, Rakyat Wales Minta Pangeran William Tidak Gunakan Gelar Wales