Kisah Warga Gaza yang Tolak Rencana Relokasi AS: Meskipun Rusak Akibat Perang, Kami Tetap Bertahan

photo author
- Selasa, 11 Februari 2025 | 08:26 WIB
Potret Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)
Potret Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)


Edisi.co.id- Sedang hangat diperbincangkan publik internasional terkait pertemuan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Gedung Putih, Washington, D.C, pada Rabu, 5 Februari 2025.

Dilansir dari Reuters, dalam kesempatan itu Trump mencetuskan upaya relokasi warga Gaza secara permanen.

"AS mendukung relokasi warga Palestina di Jalur Gaza dengan mengatakan AS mendukung relokasi warga Gaza secara permanen," cetus Trump.

Baca Juga: Ramai Berita Gaji 13 dan 14 PNS Dihapus karena Pemangkasian Anggaran, Ini Faktanya

Pernyataan Trump itu dinilai telah melampaui gagasan sebelumnya yang telah ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin negara Arab.

"Anda tidak bisa tinggal di Gaza sekarang, Anda memerlukan lokasi lainnya, permasalahan di Gaza tidak akan pernah selesai," tegasnya.

Di sisi lain, Al Jazeera menyebut Trump dan para penasihat utamanya meyakini jangka waktu 3-5 tahun untuk rekonstruksi Gaza yang hancur akibat perang.

"Rekonstruksi Gaza itu tercantum dalam perjanjian gencatan senjata sementara, 'tidak dapat dilaksanakan'," terang Al-Jazeera dalam laporan berbeda, pada Rabu, 5 Februari 2025.

Mesir dan Yordania, serta negara-negara Arab lainnya, menolak gagasan Trump merelokasi 2,3 juta warga Gaza selama pembangunan kembali wilayah itu pascaperang.

Terkini, sejumlah pejabat senior pemerintahan Trump terus menekankan pentingnya relokasi warga Palestina atas dasar kemanusiaan.

Trump Heran Warga Gaza Tolak Rencana Relokasi

Dalam kesempatan yang sama, Trump mengaku heran dengan penolakan dari warga Palestina terkait rencana relokasi yang digagas olehnya.

"Saya tidak berpikir orang-orang harus kembali ke Gaza. Mengapa mereka ingin kembali? Tempat itu seperti neraka," ujar Presiden AS itu.

Pernyataan itu adalah kedua kalinya dalam waktu lebih dari seminggu Trump mengatakan warga Palestina harus meninggalkan Gaza.

Usulannya telah memicu kritik di seluruh dunia sekaligus disambut dengan ketidakpercayaan dan kemarahan warga Palestina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X