Tidak Ada Efek Pendinginan Selama Januari, Ilmuwan Bingung pada Iklim yang Jadi Pemanasan Global Jangka Panjang

photo author
- Minggu, 16 Februari 2025 | 18:48 WIB

Namun, variasi iklim alami juga memengaruhi fluktuasi suhu dari tahun ke tahun.

Mereka masih terus mencari faktor tambahan yang menyebabkan pemanasan berkelanjutan ini.

Beberapa ilmuwan menduga bahwa faktor pemanasan global yang berkelanjutan disebabkan oleh kombinasi antara emisi bahan bakar fosil dan variabilitas iklim alami.

Selain itu, perubahan dalam penggunaan bahan bakar pengiriman yang lebih bersih—dengan mengurangi emisi sulfur—berpotensi mengurangi pembentukan awan reflektif yang biasanya memantulkan sinar matahari.

Sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan pada Desember juga menyelidiki kemungkinan bahwa berkurangnya awan rendah berperan dalam peningkatan suhu yang mencapai permukaan Bumi.

Namun, penelitian ini masih dalam tahap tinjauan sejawat.

"Hal ini masih menjadi bahan perdebatan," tambah Nicolas.

Peningkatan Suhu di Indonesia

Fenomena kenaikan suhu global juga terjadi di Indonesia pada Januari 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa anomali suhu udara rata-rata pada Januari 2025 menunjukkan nilai positif sebesar 0,20°C.

Ini menjadi rekor anomali tertinggi ke-11 sejak pencatatan dimulai pada 1981.

Di berbagai wilayah Indonesia, suhu udara rata-rata per stasiun menunjukkan nilai anomali positif, atau lebih tinggi dari rata-rata klimatologisnya.

Anomali suhu tertinggi tercatat di Stasiun Geofisika Bandung – Kota Bandung dengan peningkatan 1,2°C, sedangkan anomali terendah tercatat di Stasiun Meteorologi Aji Pangeran Tumenggung Pranoto – Samarinda dengan penurunan -0,6°C.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X