Koalisi Perempuan Peduli Al Aqsha Gelar Webinar Meneladani Keteguhan Gaza di Bulan Ramadan

photo author
- Senin, 24 Februari 2025 | 13:33 WIB
Ketua Koalisi Perempuan Peduli Al Aqsha (KPIPA), nurjanah Hukwani - Foto: Istimewa
Ketua Koalisi Perempuan Peduli Al Aqsha (KPIPA), nurjanah Hukwani - Foto: Istimewa

Edisi.co.id, Jakarta - Koalisi Perempuan Peduli Al Aqsha (KPIPA) menggelar Webinar bertajuk "Meneladani Keteguhan Gaza di Bulan Ramadan". Kajian online seri ke-16 ini dilaksanakan pada Sabtu (22/2) melalui zoom dan disiarkan langsung di kanal youtube KPIPA.

Nurjanah Hukwani yang juga Ketua KPIPA, menjadi Narasumber dalam kajian kali ini. Ia menceritakan penderitaan yang dialami penduduk Gaza selama menjalani bulan Ramadhan tahun lalu.

Dalam tayangan video, terlihat seorang warga bernama Hasnaa Jibril (58 tahun) mengatakan bahwa ia merebus air kotor untuk membuat sup dari kaktus dan rempah-rempah yang dikumpulkan dari ladang untuk sarapan.

Baca Juga: Renungan Menjelang Ramadhan

"Kami menggunakan apa pun yang kami temukan," kata Hasnaa dengan wajah sendu.

Nurjanah memaparkan, kelaparan telah memaksa warga Gaza untuk memakan tanaman herbal, yang sebelum perang mereka anggap tidak dapat dimakan. Ketiadaan makanan minuman yang cukup selama bulan suci membuat mereka merasakan seperti puasa tanpa berbuka.

"Sekan kami puasa terus menurus (tidak ada waktu sahur dan berbuka)," imbuh Hasnaa.

Tayangan video juga memperlihatkan penduduk lainnya bernama Al-Ghalayini bercerita, "kami tidak punya apa pun yang bisa membuat kami merasa seperti sedang berada di bulan Ramadan."

Baca Juga: Tarhib Ramadan, Kemenag Bagikan Al Quran dan Bibit Pohon

Di sisi lain, lanjut Nurjanah, lebih dari 1.000 masjid hancur. Akibatnya, masyarakat melaksanakan salat tarawih di jalan-jalan dengan penerangan terbatas. Suara azan yang keluar dari pengeras suara masjid di Gaza berganti dengan suara dentuman bom dan tembakan.

Menyambut Ramadan dengan Suka Cita

Meski mengalami penderitaan yang sangat luar biasa, kata Nurjanah, masyarakat Gaza menghadapinya dengan penuh kesabaran dan keteguhan. Al-Qur’an menjadi obat luka lahir batin bagi mereka.

Baca Juga: Musda ke-2, Dery Ridwansah Terpilih Menjadi Ketua PFI Tangerang 2025-2028, Begini Visi Misinya

"Yang menjadi rahasia keteguhan mereka adalah iman dan Al Qur'an. Mereka berhasil menciptakan sebuah masyarakat yang berpondasikan pada Al-Qur'an. Masyarakat Gaza adalah masyarakat yang sangat berpegang teguh pada Al-Qur'an," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X