Edisi.co.id, Jakarta - Acara buka puasa bersama (bukber) menjadi agenda rutin dalam bulan suci Ramadan di negeri ini dan di negeri muslim lainnya. Bukber tidak sekedar makan bersama. Selain itu, momentum bukber dijadikan sebagai ajang silaturahmi ragam kelompok dan kalangan.
Bagaimana sebebarnya buka puasa bersama dalam perpektif syariat Islam?.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Ustaz Dr. Jeje Zaenudin memberikan penjelasan tentang makna bukber dalam Islam secara syar’i.
Baca Juga: BPJPH dan Kemendagri Sinergi Sertifikasi Halal Pelaku Usaha di Seluruh Daerah
Ustaz Jeje menegaskan, yang harus kita pahami adalah bahwa buka puasa bersama itu tidak diwajibkan dan bukan merupakan ibadah. Akan tetapi, bukber jika kita lakukan ikhlas semata karena Allah bisa mendatangkan beberapa manfaat diantaranya; dapat mempererat tali silaturahmi, selanjutya, bukber dapat menjadi refleksi diri dan pengingat untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Dan bukber dapat menjadi ajang berbagi dengan sesama yang membutuhkan dan merasakan kebahagiaan bersama
“Secara prinsip, agama Islam sangat menganjurkan kita untuk banyak bersedekah dan berbagi rezeki, baik di bulan Ramadan ataupun di luar Ramadan. Dan juga memperpanjang tali silaturahmi. Hanya saja, di bulan Ramadan, amalan-amalan diatas sangat memiliki keistimewaan pahala yang lebih besar.
“Karena di antara keistimewaan Ramadan, orang yang memberi makanan berbuka puasa, maka ia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa” kata Ustaz Jeje ketika dimintai keterangannya, Sabtu (1/3/2025).
Bahkan, Nabi Muhammad Saw menganjurkan makan bersama-sama karena banyak berkahnya yang meliputi rasa kebersamaan dan menjadi silaturahmi.
Ustaz Jeje pun mengutip salah satu hadis yang artinya: "Sebaik-baik amalan Islam adalah memberi makan (kepada orang lain) dan menyampaikan salam kepada yang kamu kenal pun yang tidak kamu kenal."
"Di momen bukber juga ada kebersamaan, rasa syukur, silaturahmi, dan interaksi atau komunikasi langsung antar-manusia," ujarnya.
Ia menilai, kegiatan bukber justru bisa mendatangkan pahala karena bersilaturahmi dan berbagi rezeki kepada yang sedang berpuasa. Namun, bukber bisa juga mengurangi pahala manakala melakukan hal-hal yang dilarang.
Ia menegaskan, berbagi rezeki kepada yang sedang shaum adalah ajaran syariah yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Artikel Terkait
Ketum PERSIS Jadi Keynote Speaker Forum Persidangan Majelis Ilmuan Nusantara di Perlis Malaysia
Ketum PERSIS Ustaz Jeje Zaenudin Dorong Alumni Pesantren PERSIS Bersinergi dan Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
Buka Muskernas, Ketum PERSIS Tegaskan PERSIS Milik Komitmen Terus Berkontribusi Pembanguna Bangsa
Soal Gencatan Senjata, Ketum Persis: Israel dan Negara Penyokong di Ambang Kehancuran