Alasan Google Rela Keluarkan Rp500 Miliar untuk Akuisisi Keamanan Milik Israel, Netralitas Dipertanyakan

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 17:20 WIB

Edisi.co.id - Di balik akuisisi besar Wiz oleh Google, terdapat satu aspek yang menarik perhatian para pengamat industri teknologi: latar belakang para pendiri Wiz yang semuanya merupakan veteran Unit 8200, divisi intelijen siber militer Israel.

Unit 8200 dikenal sebagai salah satu unit elit dalam dunia intelijen yang bertugas mengumpulkan informasi, melakukan pengawasan, meretas sistem, serta mengembangkan teknologi keamanan siber.

Selain perannya dalam pengumpulan data untuk kepentingan militer, unit ini juga pernah dituding oleh mantan anggotanya melakukan pengawasan massal terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan dengan tujuan “persekusi politik.”

Baca Juga: 5 Poin dari Gold Medalist Menjawab Tuntutan Kakak Mendiang Sulli Terkait Film Real, Klaim sang Artis Tahu Ada Adegan Panas dengan Kim Soo-hyun

Dalam beberapa dekade terakhir, Unit 8200 telah menjadi batu loncatan bagi banyak anggotanya untuk meniti karier di industri teknologi global.

Banyak perusahaan teknologi besar, termasuk startup terkemuka, didirikan oleh mantan personel unit ini.

“Dulu, para alumni Unit 8200 jarang membicarakan latar belakang mereka. Namun kini, mereka justru menggunakannya dalam siaran pers untuk menarik perhatian investor dan klien,” ungkap The Wall Street Journal dalam sebuah laporan tahun lalu mengenai hubungan erat antara unit ini dan industri teknologi AS.

Akuisisi Wiz oleh Google hanya salah satu dari serangkaian akuisisi besar perusahaan teknologi Israel oleh Silicon Valley.

Sebelumnya, perusahaan keamanan siber Israel seperti Dig Security dan Talon CyberSecurity juga diakuisisi oleh Palo Alto Networks dengan nilai hampir $1 miliar atau sekitar Rp161 triliun hanya beberapa minggu setelah perang di Gaza dimulai.

Banyak yang mulai mempertanyakan sejauh mana pengaruh veteran Unit 8200 dalam industri teknologi AS.

Paul Biggar, seorang insinyur perangkat lunak dan pendiri Tech for Palestine, menyatakan kekhawatirannya terhadap dominasi para mantan agen intelijen ini di perusahaan-perusahaan teknologi besar.

“Pada dasarnya, seluruh industri teknologi Israel didanai oleh modal ventura AS. Akuisisi perusahaan Israel oleh Silicon Valley bukanlah hal baru, tetapi ketika perusahaan-perusahaan ini dipimpin oleh mantan personel Unit 8200, mereka mendapatkan akses ke struktur internal perusahaan-perusahaan AS,” ujar Biggar.

Ia juga menyoroti risiko keamanan yang muncul akibat akuisisi ini.

“Wiz tidak bisa dipercaya karena semua data pengguna mereka dikelola oleh perusahaan Israel yang dipimpin oleh mantan pejabat intelijen,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X