Contohnya, kebijakan hilirisasi nikel telah berhasil meningkatkan nilai ekspor dari US$ 3,7 miliar pada 2014 menjadi US$ 34,3 miliar pada 2022.
Dengan hilirisasi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah ke AS dan meningkatkan daya saing di pasar global.
3. Peluncuran BPI Danantara untuk Hilirisasi SDA
Prabowo meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk mempercepat hilirisasi sektor strategis seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Danantara bertujuan untuk mendanai proyek hilirisasi sehingga industri dalam negeri dapat lebih mandiri dan berdaya saing tinggi.
Selain strategi perdagangan internasional, Prabowo juga fokus pada penguatan konsumsi dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi. Salah satu langkah utamanya adalah:
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
MBG ditargetkan menjangkau 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025 untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Dengan meningkatnya daya beli, industri dalam negeri dapat tetap bertahan meskipun ada tekanan dari kebijakan tarif AS.
- Pendirian 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP)
Bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan perputaran uang di daerah.
Dengan kombinasi strategi ekspansi perdagangan global, hilirisasi sumber daya alam, dan penguatan ekonomi domestik, Prabowo berupaya menjadikan Indonesia lebih tahan terhadap guncangan eksternal, termasuk dari kebijakan proteksionisme AS.
Artikel Terkait
Minyak Telon Lokal Go Global, UMKM Binaan BRI Sukses Ekspor ke Mancanegara
Peringati Mosi Integral Natsir, Hidayat Nur Wahid Usulkan 3 April Sebagai Hari NKRI
Penuhi Kebutuhan, PMI Kota Jakarta Utara akan gelar Donor Darah Massal
Badan Pangan Nasional Pastikan Stabilitas Pangan Pokok Pasca Lebaran Aman dan Terjaga
Wasiat Terakhir Ray Sahetapy Ingin Dimakamkan di Palu, Keluarga: Sementara di Tanah Kusir