Edisi.co.id - Titiek Puspa, sosok legendaris yang dikenal sebagai "penyanyi tiga zaman", memiliki jejak perjalanan karier yang tak hanya panjang tetapi juga sarat sejarah.
Salah satu bab penting dalam kisah hidupnya adalah keterlibatannya sebagai vokalis utama dalam grup musik Lensois—sebuah grup istimewa yang terbentuk atas inisiatif Presiden Soekarno pada awal 1960-an.
Segalanya bermula pada Januari 1960, ketika Titiek secara tiba-tiba menerima panggilan ke Istana Negara.
Ia mengaku terkejut saat mengetahui bahwa undangan tersebut datang langsung dari Bung Karno.
Setibanya di sana, Soekarno secara langsung memintanya untuk menjadi penyanyi istana.
Permintaan itu menjadi tonggak awal keterlibatan Titiek dalam kelompok musik kenegaraan yang kelak bernama Lensois.
Sebelum pertemuan dengan Soekarno, Titiek telah lebih dahulu dikenal sebagai penyanyi berbakat.
Namanya mulai mencuat setelah berhasil menjuarai kontes Bintang Radio di Semarang tahun 1954.
Kemenangan itu membawanya menjadi penyanyi tetap di Orkes Simfoni RRI Jakarta, yang dipimpin komponis ternama Sjaiful Bachri.
Presiden Soekarno sendiri adalah salah satu sosok yang ikut memperhatikan dan mengapresiasi bakat muda itu.
Ketertarikannya pada kemampuan Titiek bukan hanya membuatnya memilih Titiek sebagai penyanyi istana, tetapi juga memberinya sebuah nama panggung yang abadi.
Nama "Titiek Puspa" bukan sekadar identitas panggung biasa. Nama tersebut merupakan pemberian langsung dari Presiden Soekarno.
Sebelumnya, Titiek dikenal dengan nama lahir Sudarwati.
Soekarno merangkai nama panggilan “Titiek” dengan kata “Puspa” yang berarti bunga, sehingga lahirlah nama yang terus melekat pada diri sang penyanyi hingga akhir hayatnya.
Artikel Terkait
Wihaji: Program GATI untuk Cegah Fatherless di Indonesia
Pastikan Kesiapan Uji Coba Makan Gratis Bergizi untuk Ibu Hamil, Mendukbangga Wihaji Kunjungi SPPG dan Ibu Hamil di Majalengka
Implikasi Yuridis Penerimaan Noeh Hatumena Sebagai Plt. Ketua DK PWI dalam Gugatan PMH oleh PN Jakpus
PP PERSIS Apresiasi BPJPH-BPOM Umumkan Temuan 9 Produk Makanan Mengandun Babi
Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun: Kasus Direktur JAKTV Masuk Ranah Etik, Bukan Langsung Ditangkap