Edisi co id - Insiden pembakaran mobil polisi di wilayah Cimanggis, Depok, Jawa Barat (Jabar) menuai sorotan publik di media sosial (medsos).
Peristiwa itu terjadi pada 18 April 2025 tersebut kini memicu sorotan khusus dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Dedi menyoroti sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) di Harjamukti, Depok yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Di sisi lain, Gubernur Jabar itu menilai insiden pembakaran mobil polisi itu merupakan tanggung jawab individu, bukan ormas secara keseluruhan.
Terkait hal tersebut, Dedi menyebut insiden itu merupakan persoalan premanisme di wilayah Depok.
"Yang pertama bahwa kita ini kan bicara persoalan premanisme, karena kita bicara premanisme," tutur Dedi Mulyadi kepada awak media di Polres Metro Depok yang dikutip pada Rabu, 23 April 2025.
"Tapi kita bicaranya premanismenya, bukan kelembagaannya," sambungnya.
Terkait penegakan hukum, Dedi menegaskan pentingnya warga untuk membedakan antara tindakan oknum dengan sikap institusi.
"Karena tindakan itu adalah sifatnya perorangan, maka hukumnya menjadi hukum perorangan, bukan hukum kelembagaan," tegasnya.
Selain itu, Dedi menerangkan apabila suatu organisasi menyatakan diri mendukung aksi melanggar hukum, maka lembaga itu ikut bertanggung jawab.
"Itu berbeda. Namun, selama ini belum ada indikasi ke arah sana," ungkapnya.***
Artikel Terkait
Pilu Paula Verhoeven Merasa Terus Disudutkan usai Dituding Selingkuh, Sebut Anaknya yang Jadi Korban
Polisi Benarkan Aktor FA yang Ditangkap karena Narkoba Adalah Fachri Albar, Ini Kronologinya
Prabowo Izinkan Negara Lain yang Butuh Beras dari RI: Jangan Cari Untung, Kita Bukan Bangsa 'Minta-minta'
Prabowo Kaget Drone Bisa Tabur Benih 25 Hektare Sehari, Petani di Jabar Ini Pernah Keluhkan Harga Sewanya yang Tinggi
Prabowo Ungkit Nyinyiran Soal MBG, Sebut Ada Profesor yang Perlu Perbaiki Sikap dengan Mencontoh Adi Hidayat