Edisi.co.id, Jakarta - Pemerintah akan meluncurkan enam paket insentif ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II dan III tahun ini.
Rencana peluncuran paket insentif tersebut ditargetkan bisa diluncurkan mulai 5 Juni 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan rencana ini setelah menghadiri rapat koordinasi terbatas pada Jumat 24 Mei 2025.
Baca Juga: Mulai 5 Juni, Pekerja Bergaji di Bawah Rp 3,5 Juta Akan Terima Bantuan Subsidi Upah
Enam insentif tersebut meliputi: diskon tiket pesawat, potongan tarif tol, diskon listrik, tambahan bantuan sosial, subsidi upah (BSU), serta keringanan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Kemarin saya sudah laporkan ke Pak Presiden sehingga,” ujar Airlangga dalam keterangan pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat malam 23 Mei 2025.
Terkait BSU, Airlangga menjelaskan bahwa bantuan ini menyasar pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan, serupa dengan skema saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Timnas Indonesia Segrup dengan Brasil di Undian Piala Dunia U-17
Namun, nilai bantuan kali ini kemungkinan lebih kecil dari sebelumnya yang sebesar Rp600.000. Rincian besaran bantuan belum diungkapkan.
Sementara itu, diskon tarif listrik akan diberikan bagi pelanggan rumah tangga dengan daya listrik hingga 1.300 VA.
Ini berbeda dari periode Januari–Februari 2025, di mana pelanggan dengan daya hingga 2.200 VA masih dapat menikmati diskon.
Baca Juga: Bareskrim Polri ungkap Penyelundupan Gading Gajah
Airlangga meminta masyarakat untuk bersabar menunggu aturan teknis yang tengah disiapkan masing-masing kementerian.
Semua rincian, termasuk durasi program dan nilai insentif, akan dijelaskan setelah regulasi rampung.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kebijakan ini juga dirancang untuk menyambut musim libur sekolah pada Juni–Juli 2025.
Artikel Terkait
Airlangga Bongkar Soal Tambahan Impor Migas AS Masih Dinego RI demi Tekan Tarif Resiprokal Trump
QRIS Disorot Trump, Airlangga Bongkar Nego Dagang Terbaru RI ke AS: Kita Terbuka untuk Master-Visa
Update Nego Dagang RI ke AS: Airlangga Klaim Tak Bahas 'Pasar Barang Bajakan' usai Mangga Dua Disorot Trump
Tarif Trump Bikin Resah, Menko Airlangga Kini Bongkar Proyek AZEC: Kerja Sama Dagang RI-Jepang