Kamp Jumbara Kontingen PMR Jakarta Utara Kaya Budaya dan Menampilkan Kearifan Lokal

photo author
- Senin, 30 Juni 2025 | 11:55 WIB
Gerbang Kamp Jumbara PMR Jakarta Utara yang Sarat Makna Menampilkan Visual Budaya Betawi dan Kearifan Lokal
Gerbang Kamp Jumbara PMR Jakarta Utara yang Sarat Makna Menampilkan Visual Budaya Betawi dan Kearifan Lokal

Edisi.co.id - Dalam gelaran Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, Kontingen Jakarta Utara tampil memukau dengan konsep kamp area yang kental akan nuansa budaya dan kearifan lokal.

Dengan mengusung tema “Menjaga Budaya, Mengukuhkan Persaudaraan” kontingen ini berhasil menyajikan sajian yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga sarat makna.

Berlokasi di areal perkemahan Jumbara Kamp Area Jakarta Utara dibangun dengan sentuhan arsitektur tradisional Betawi. Gapura besar berhiaskan Ondel-Ondel, Rumah Betawi serta dekorasi identitas kuat wilayah pesisir Jakarta Utara.

Eksplorasi Budaya Betawi dan Maritim

Ketika baru saja memasuki area kamp, tampak jelas dan akan kita lewati jembatan bambu, ini adalah visualisasi keadaan wilayah Jakarta Utara tempo dulu. Sebagai wilayah pesisir yang banyak terdapat rawa-rawa serta empang jembatan bambu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jakarta Utara tempo dulu. Untuk mencapai tempat atau kampung lainnya jambatan bambu adalah alat penghubung antara keduanya.

Selain itu, kearifan lokal masyarakat Jakarta Utara sebagai daerah pesisir dan maritim divisualisasikan dengan adanya ornamen perahu nelayan. Perahu ini susah sudah pasti berguna sebagai alat transportasi dan juga mata pencaharian masyarakat nelayan untuk dipergunakan mencari ikan.

Baca Juga: Riset Gulma Pantai, Siswa MAN 3 Jembrana Raih Emas di Ajang Bali International Science Fair 2025

Identitas Kontingen yang Unik

Kontingen PMR Jakarta Utara hadir dengan identitas kuat. Ada pula ornamen mesin Crane yang divisualisasikan oleh Kontingen PMI Jakarta Utara. Mesin Crane diketahui sebagai alat angkat barang-barang dengan tonase berat. Nah apabila anda sering berkunjung ke pelabuhan Tanjung Priok akan terlihat mesin-mesin Crane di sana. Alat ini digunakan untuk menurunkan atau menaikkan barang kontainer ke kapal atau sebaliknya menurunkan kontainer dari kapal. Dioperasikan oleh seorang operator Crane. Ketika Crane ini bekerja berarti kita dapat gambaran betapa dinamisnya ekonomi di Indonesia ini.

Ada pula ornamen Kontainer di area Kontingen Jumbara Jakarta Utara, seperti halnya Crane di Pelabuhan Tanjung Priok maka Kontainer merupakan alat kemas barang yang terbuat dari plat besi agar barang yang di ekspor atau barang impor yang datang ke Pelabuhan Tanjung Priok bisa dengan baik sampai ke tangan konsumen.
Kontainer merupakan pemandangan familiar dan akhirnya sebagai identitas untuk masyarakat Jakarta Utara sebagai wilayah pesisir. Ketika masuk area Jalan Martadinata terlihat depo-depo kontainer di sepanjang jalannya.

Pesan untuk Negeri

Melalui kamp area ini, Kontingen Jakarta Utara ingin menyampaikan pesan bahwa Budaya dan kearifan lokal bukanlah sesuatu yang harus ditinggalkan, melainkan nilai-nilai luhur yang perlu terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Di tengah gempuran globalisasi, kamp area ini menjadi pengingat bahwa budaya adalah jati diri bangsa.

Penutup

Dengan paduan budaya Betawi, nuansa maritim, dan semangat kemanusiaan sebagai prinsip utama PMR, Kamp Area Kontingen Jakarta Utara bukan hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga sebagai ruang edukasi, apresiasi budaya dan penghargaan kepada kearifan lokal serta wadah penguatan karakter para anggota PMR.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X