Edisi.co.id, Washington, D.C - Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump, 79 tahun, telah didiagnosis mengalami insufisiensi vena kronis (chronic venous insufficiency/CVI) usai menjalani serangkaian pemeriksaan medis oleh tim Dokter Kepresidenan di Gedung Putih. Informasi ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers resmi, Kamis (17/7).
Leavitt membacakan pernyataan medis tertulis dari Kapten Sean Barbabella, Kepala Unit Medis Gedung Putih, yang menjelaskan bahwa pemeriksaan doppler ultrasound bilateral pada kedua tungkai bawah Presiden menunjukkan adanya CVI—sebuah kondisi umum yang menyerang katup vena dan mengakibatkan pembengkakan atau penumpukan darah, khususnya di kalangan lanjut usia.
“Presiden Trump mengeluhkan pembengkakan ringan di bagian bawah kedua kakinya dalam beberapa minggu terakhir. Setelah dilakukan pemeriksaan vaskular menyeluruh, tim medis menyimpulkan bahwa beliau mengalami insufisiensi vena kronis, kondisi yang umum terjadi pada individu di atas 70 tahun,” kata Leavitt, mengutip memo resmi dokter.
Baca Juga: Wagub Rano Sebut Lulusan STIPAN Momentum Lahirnya Generasi Baru Calon Pemimpin Jakarta dan Indonesia
Insufisiensi vena kronis terjadi ketika katup di dalam pembuluh darah tidak bekerja optimal, menyebabkan darah tidak mengalir kembali ke jantung secara efisien dan justru terkumpul di kaki. Gejala umum mencakup pembengkakan, nyeri, rasa berat, hingga perubahan warna kulit, dan dapat berkembang menjadi varises.
Kondisi ini tidak tergolong kritis, namun tetap memerlukan pemantauan dan penanganan, baik melalui penggunaan kaus kaki kompresi, perubahan gaya hidup, hingga prosedur medis jika gejala memburuk. Pemeriksaan lanjutan Gedung Putih juga memastikan bahwa Presiden tidak menunjukkan tanda-tanda gagal jantung, penyakit arteri, atau gangguan ginjal yang dapat memperparah kondisi tersebut.
Meskipun demikian, Gedung Putih menegaskan bahwa diagnosis ini tidak memengaruhi aktivitas dan tanggung jawab resmi Presiden Trump, termasuk agenda kebijakan luar negeri dan domestik yang tengah berlangsung.
Pengumuman ini menjadi salah satu dari sedikit pengakuan publik mengenai kondisi kesehatan Presiden, terutama mengingat usia Trump yang mendekati 80 tahun. Isu kesehatan kepala negara telah menjadi sorotan, terutama menjelang kampanye pemilu sela dan dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.
Sumber: Reuters, The Magazine, Politico
Artikel Terkait
Trump Terima Netanyahu di Gedung Putih, Bahas Gencatan Senjata Gaza dan Ancaman Iran
Netanyahu di Hadapan Presiden Trump: Palestina Boleh Mandiri, Tapi Tak Akan Punya Hak Atas Keamanan
Netanyahu Resmi Calonkan Trump untuk Nobel Perdamaian, Puji Perannya Redakan Konflik Timur Tengah
Soal Trump dan Tarif, Prabowo Akui Negosiasi Alot tapi Ada Titik Temu