Ikonik di Perayaan Kemerdekaan RI
Buku Pariwisata dan Permainan Tradisional mencatat, belum ada bukti pasti kapan pertama kali tarik tambang dimainkan di Nusantara. Kendati demikian, terdapat dugaan kuat permainan ini dibawa oleh Belanda pada masa penjajahan.
"Tarik tambang awalnya bukan permainan di Indonesia. Ia digunakan sebagai cara menarik benda-benda berat seperti kayu, batu, dan pasir. Dari kegiatan inilah tarik tambang kemudian berkembang menjadi permainan rakyat," ungkap Hisna, dkk.
Seiring waktu, masyarakat Indonesia mulai menjadikan tarik tambang sebagai ajang hiburan. Aktivitas berat yang biasanya dilakukan bersama-sama, perlahan berubah menjadi permainan adu kuat antar kelompok dengan suasana ceria.
Tak hanya hiburan, tarik tambang juga mengandung nilai sosial yang kuat. Kekompakan, strategi, dan kerja sama menjadi kunci kemenangan. Itulah yang membuat lomba ini lekat dengan semangat gotong royong masyarakat Indonesia.
Kini, tarik tambang menjadi lomba wajib dalam perayaan HUT RI. Dari pelosok desa hingga pusat kota, masyarakat menjadikan permainan ini sebagai simbol kebersamaan.
Dengan segala jejak sejarahnya, tarik tambang adalah contoh nyata tradisi global bisa berakar kuat di Indonesia. Meski dibawa dari luar negeri, permainan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa.***
Artikel Terkait
SMP Prima Cendekia Islami Raih Prestasi Gemilang di Ajang Lomba Informatika Kabupaten Bandung, Sabet Juara 1 dan 2
Dirjen PHU Ungkap Syarikah Berlomba-lomba Buat Jemaah Calon Haji Indonesia Nyaman, Salah Satunya Konsep Tenda Ala Tanah Air
Khaleed Alkhalifi Nasir, Siswa PCI Kids Raih Medali Emas di Ajang Lomba Sepatu Roda Kategori Skatecross
Batal Manggung di Ruang Bermusik 2025 Tasikmalaya Diwarnai Tudingan Satanik, Hindia dan Lomba Sihir Angkat Suara
KB-TK PCI Kids Meriahkan Lomba Agustusan dengan Semangat Percaya Diri dan Kemandirian
Semarakkan Hut Ke-80 RI, BNN Gelar Senam Pagi Dan Beragam Lomba