Sementara itu, Haryanto menilai perangkat ini benar-benar memberi dampak positif. “Murid saya bahkan nyeletuk, ‘Pak, besok kita ke sini lagi ya.’ Itu artinya mereka senang dan merasa belajar jadi lebih seru. Kami pun terbantu karena Papan Interaktif Pintar bisa menggantikan banyak perangkat lain, lebih praktis tanpa kabel dan laptop tambahan,” katanya.
Baca Juga: Pastikan Layanan Kesehatan Meningkat, Gubernur Pramono Tinjau RSUD Budi Asih
Digitalisasi Pembelajaran kini dipandang sebagai salah satu pilar penting dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Pilar inklusif menegaskan layanan merata tanpa kesenjangan, pilar adaptif mendorong adopsi teknologi dan keterampilan abad 21, sedangkan pilar partisipatif membuka ruang kontribusi guru dan komunitas dalam mengembangkan konten. “Dengan digitalisasi, kita ingin menutup learning loss, memperkuat literasi, sekaligus menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman. Anak-anak kita tidak boleh tertinggal dari perkembangan teknologi dunia,” pungkas Dirjen Gogot
Artikel Terkait
Kemendikdasmen Tegaskan Arah Kebijakan Tes Kemampuan Akademik untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Kemendikdasmen dan Komisi X DPR RI Dorong Siswa sebagai Humas Muda di Era Digital
Realisasikan RPJMN Wajib 1 Tahun PAUD, Kemendikdasmen Kolaborasi dengan Mitra Pendidikan
Kemendikdasmen Gandeng 76 Mitra Strategi Bangun Fondasi PAUD dari Sarpras sampai Riset