"Kalau dihitung resminya mitra swasta kita dari 2023, Aetra dan Palijaya sudah tidak mengelola air di DKI lagi," sambungnya.
Selain itu, NU Online Jakarta menghadirkan 5 narasumber untuk membahas transformasi PAM Jaya dari beragam perspektif.
Pertama, Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Taufik Damas yang membahas persoalan ini dari perspektif agama, menimbang mafsadat dan mudharat dari rencana perubahan status PAM Jaya.
Kedua, Ahli Lingkungan dan Air Arif Zulkifli Nasution. Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia ini akan membahas persoalan PAM Jaya dari sudut pandang tata kelola lingkungan agar air yang dikonsumsi warga berkualitas.
Ketiga, Ahli Kebijakan Publik UI Athor Subroto yang akan membedah melaluu perspektif kebijakan publik, agar meskipun PAM Jaya berubah status menjadi Perseroda, tetap tujuan utamanya adalah berbagai kebijakan yang d keluarkan harus berpihak pada masyarakat.
Keempat, Ahli Ketahanan Energi dari Universitas Gadjah Mada Idang Prihantoro yang akan berbicara soal strategi mitigasi agar pasokan air tetap aman meskipun ada gangguan energi.
Kelima, Direktur Ekonomi Digital di Center of Economic and Law Studies (CEL OS Nailul Huda yang akan membincang soal strategi yang perlu dilakukan PAM Jaya agar bisa terhubung dengan ekosistem smart city Jakarta. Misalnya integras dengan layanan lain (transportasi, energi, lingkungan).
Artikel Terkait
Hadiri Kongres Muslimat NU, Prabowo: Jangan Ikut Pecah Belah
NU Gallery Serahkan Rp 330 Juta Hasil Lelang Lukisan Kapolri ke BAZNAS RI untuk Kemanusiaan
Bawa Misi Guyub dan Progresif, Dewi Puspitorini Siap Nahkodai ILUNI UI
Ketua PERSIS Jabar Ajak Tokoh Agama Tenangkan Umat agar Tak Terprovokasi, Kecam Aksi Anarkis di Tengah Demo