PFI Tangerang Goes to Campus: Toto Santiko Kupas Tuntas Esensi Fotografi Potret

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 18:40 WIB
Pewarta foto profesional, Toto Santiko hadir sebagai pembicara dalam kelas fotografi yang menjadi bagian dari program Goes To Campus di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Banten - Foto: Henri Lukmanul Hakim
Pewarta foto profesional, Toto Santiko hadir sebagai pembicara dalam kelas fotografi yang menjadi bagian dari program Goes To Campus di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Banten - Foto: Henri Lukmanul Hakim

 

Edisi.co.id, Tangerang - Pewarta foto profesional, Toto Santiko hadir sebagai pembicara dalam kelas fotografi yang menjadi bagian dari program PFI Tangerang Goes To Campus di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Banten, Sabtu (4/10/2025). Dalam pertemuan kali ini, Toto membawakan materi mengenai fotografi potret (portrait photography), salah satu genre klasik yang tetap relevan hingga kini. 

Dengan pengalaman yang luas, Toto membahas topik-topik penting dalam fotografi, seperti teknik pengambilan gambar, komposisi, dan pengolahan gambar. 

"Potret itu termasuk genre fotografi yang sudah lama, tapi tetap penting dan bertahan sampai sekarang," ujar Toto kepada edisi.co.id, usai memberikan materi.

Menurut fotografer yang sudah melanglang buana diberbagai media lokal dan luar negeri, fotografi potret bukan sekadar menangkap wajah seseorang. Lebih dari itu, seorang fotografer harus mampu menggambarkan karakter, emosi, hingga cerita yang ada di balik subjek.

Baca Juga: Bahlil Respon Pernyataan Purbaya soal harga LPG 3 Kg

"Orang selalu senang melihat potret karena bisa menceritakan sesuatu," tambahnya.

Dalam paparannya, Toto menekankan, aspek teknis dalam fotografi potret tidak harus rumit. Ia menyampaikan bahwa pencahayaan alami (available light) sudah cukup untuk menghasilkan karya yang kuat, tanpa harus mengandalkan perlengkapan studio.

“Selianitu, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita bisa menampilkan potret yang ‘bicara’. Bahkan dengan kamera handphone pun sekarang sudah bisa cukup,” jelasnya. 

Lebih lanjut, ia juga menegaskan pentingnya etika kerja seorang fotografer, seperti menciptakan kenyamanan subjek saat pemotretan dan memahami alat yang digunakan.

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Standard Ketat bagi Dapur MBG: dari SLHS sampai HACCP

Toto menambahkan, fondasi utama bagi pemula adalah memperbanyak referensi visual dari karya fotografer lain. Hal ini bukan untuk ditiru, melainkan untuk memahami proses kreatifnya.

Ia mendeifinisikan, fotografi itu seperti naik sepeda. Sebelum kita memotret, ada baiknya belajar melihat dulu. 

“Memperbanyak referensi, pahami kenapa fotografer membuat karya tertentu, dari situ kita bisa menemukan versi kita sendiri,” tuturnya.

Melalui program Goes To Campus ini, mahasiswa tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga perspektif mendalam tentang esensi dan etika dalam dunia jurnalistik visual.

Baca Juga: Kemenkes Pastikan Aktif Awasi Program MBG, Mulai dari Bahan Baku hingga Efektivitas Program Pada Siswa Sekolah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X