edisi.co.id - Upaya pemerintah Indonesia untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis terus mendapat sorotan dari masyarakat.
Terkini, Badan Gizi Nasional (BGN) akan menggandeng 5.000 chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) untuk diterjunkan langsung ke dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
Para chef tersebut akan bertugas mendampingi, melatih, dan mengajarkan tata cara memasak yang higienis, bergizi, dan profesional.
Baca Juga: Menilik Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 17 Saksi Diperiksa hingga Naik Status Penyidikan
Kolaborasi ini menjadi bentuk konkret tindak lanjut dari pertemuan antara BGN dan ICA yang digelar pada Rabu 8 Oktober 2025 lalu.
“Para chef yang sudah sangat profesional ini akan kami terjunkan ke berbagai wilayah di Indonesia mulai Senin, 13 Oktober nanti,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana dalam keterangannya resmi pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurut Dadan, kerja sama dengan ICA merupakan langkah penting untuk memastikan kualitas makanan dalam program MBG semakin terjamin, baik dari sisi gizi maupun keamanan pangan.
“Kami ingin setiap anak penerima manfaat program MBG mendapatkan makanan yang bukan hanya bergizi, tapi juga diolah dengan cara yang benar dan aman,” ujarnya.
Dukungan Penuh dari Para Chef Profesional
Ketua Umum ICA, Chef Susanto, menyampaikan apresiasi terhadap langkah BGN yang telah menginisiasi pembentukan 10.765 SPPG operasional di seluruh Indonesia yang tercatat dalam data per 7 Oktober 2025.
Susanto menegaskan bahwa ICA siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program MBG yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“ICA turut berempati atas beberapa insiden keamanan pangan yang terjadi, dan kami berkomitmen mendukung penuh keberlangsungan Program MBG untuk anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Menurut ketum ICA itu, usulan dari sejumlah pihak untuk menghentikan sementara program MBG bukanlah solusi tepat.
Sebaliknya, langkah memperkuat kapasitas tenaga dapur melalui pelatihan langsung dari chef profesional dinilai lebih konstruktif.
Artikel Terkait
Ulama Senior dan Tokoh Agama Jakarta Utara Dukung Penuh Bulan Dana PMI 2025
PalmCo dan Kementan Sinergi Cetak Talenta Muda Perkebunan Berintegritas melalui Beasiswa PATEN
Kukuhkan Pengurus, Libels 86 Jalin Silaturahmi di TMII
Apel Siaga Potmas, Jaga Jakarta Amankan Pelabuhan Tanjung Priok
Transformasi: Jalan Sehat Menuju Keberlanjutan Industri Keuangan