Ekspor Lampaui USD 4 Miliar, Perhiasan Lokal Diminati Swiss Hingga UEA

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 14:20 WIB
Ekspor Lampaui USD 4 Miliar, Perhiasan Lokal Diminati Swiss Hingga UEA
Ekspor Lampaui USD 4 Miliar, Perhiasan Lokal Diminati Swiss Hingga UEA

Sebagai pembina sektor industri, Kemenperin terus mengawal implementasi ekosistem Bank Bullion agar dapat memberikan kemudahan bagi pelaku IKM perhiasan, khususnya dalam memperoleh bahan baku emas. “Kami berharap IKM perhiasan dapat menjadi bagian penting dari ekosistem Bank Bullion yang pada akhirnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Reni.

Baca Juga: Dibalik Utang yang Tembus Rp9.138 Triliun, Ada Beda Rasio Negara Lain yang Dinilai Berada Jauh di Atas RI

Lebih lanjut, Kemenperin juga melaksanakan berbagai program dan kebijakan strategis untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing industri perhiasan, antara lain melalui partisipasi pada pameran dalam dan luar negeri, program e-Smart IKM, kegiatan business matching bersama Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag), program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), restrukturisasi mesin dan peralatan, serta pelatihan teknis bagi para perajin. 

Reni juga mendorong pelaku industri perhiasan agar terus berinovasi, memperkuat kolaborasi, dan menjaga kualitas produk. “Melalui SIJF 2025, Indonesia tidak hanya siap mengikuti tren global industri perhiasan, tetapi juga berpotensi menciptakan tren baru yang mencerminkan keunggulan lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Industri Aneka Ditjen IKMA Reny Meilany menjelaskan bahwa delapan IKM yang difasilitasi merupakan produsen perhiasan emas, batu mulia, dan mutiara dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka telah melalui proses seleksi dan kurasi ketat, mulai dari pendaftaran daring hingga penilaian akhir.

Baca Juga: RI Gndeng Tiongkok Hadirkan Program Vokasi Kelas Global: Cetak SDM Industri Karet Andal

Kedelapan IKM terpilih tersebut adalah Maza Handcrafted Pearl and Jewelry, Concha, dan DSW Jewellery dari Nusa Tenggara Barat; Suteja Silver dari Bali; Nara’s Beads Collection dan Vite/Oniecraft dari DKI Jakarta; Kiki Gerssom dari Jawa Timur; serta Permata Falitha dari Kalimantan Selatan. 

“Kami berharap para IKM peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini tidak hanya untuk berjualan, tetapi juga memperluas jejaring, berbagi wawasan, dan menjalin kolaborasi baru dalam pengembangan bisnis perhiasan,” pungkas Reny.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X