Konferensi Hadis Nasional 2025: Kolaborasi Sukses Dewan Hisbah dan Badiklat Kader PP PERSIS

photo author
- Jumat, 7 November 2025 | 21:26 WIB
Ketua Panitia Konferensi Hadis Tingkat Nasional 2025 PERSIS, Ustaz Wahyu AS (kanan) memberikan plakat kepada Waketum PP PERSIS, Atip Latipulhayat - Foto: Henri Lukmanul Hakim
Ketua Panitia Konferensi Hadis Tingkat Nasional 2025 PERSIS, Ustaz Wahyu AS (kanan) memberikan plakat kepada Waketum PP PERSIS, Atip Latipulhayat - Foto: Henri Lukmanul Hakim



Edisi.co.id, Jakarta - Ketua Panitia Konferensi Hadis Tingkat Nasional 2025 Persatuan Islam (PERSIS), Ustaz Wahyu AS, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dewan Hisbah dan Badiklat Kader PP PERSIS.

Kami mengucapkan syukur alhamdulillah, antusiasme peserta terhadap acara ini melampaui perkiraan panitia.

“Awalnya kami menargetkan 150 peserta, namun yang mendaftar mencapai 145 orang dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkap Ustaz Wahyu dalam sambutannya di Gedung Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP), Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Lebih lanjut, ia menyampaikan, Konferensi Hadis Nasional 2025 menjadi bagian dari rangkaian Training Takhrij Hadis, salah satu dari tiga program pelatihan Persatuan Islam yang berfokus pada metodologi istinbath hukum. Dua program lainnya meliputi pelatihan metode istinbath hukum dan metodologi Dewan Hisbah.

Baca Juga: Gelar Konferensi Hadis Nasional, Waketum Prof. Atip Harapkan PERSIS Jadi Pusat Kajian Hadis Dunia

Menurut Ustaz Wahyu, rangkaian kegiatan ini merupakan strategi kaderisasi ulama yang bertujuan melahirkan generasi berkompetensi utuh menguasai sumber-sumber hadis, memahami metodologi istinbath fikih, dan mampu menerapkannya dalam konteks kelembagaan modern.

Ia menegaskan pentingnya penguasaan ilmu hadis dalam menghasilkan fatwa yang kredibel.

“Keautentikan hadis harus diverifikasi melalui metodologi takhrij dan penilaian kualitas hadis. Di era modern, penelitian hadis perlu memanfaatkan teknologi seperti software Hadis Syaamilah dan Jami’ al-Mufahras agar lebih cepat dan akurat,” jelasnya.

Selain menambah wawasan keilmuan, kegiatan ini juga bertujuan membentuk jaringan kader peneliti hadis di lingkungan Persatuan Islam maupun umat Islam secara umum.

Baca Juga: Jadi Tersangka di Kasus Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Sebut Sebagai Jalan Berliku Ungkap Kebenaran

Menariknya, meskipun acara ini diselenggarakan oleh PERSIS, sekitar 40 persen peserta berasal dari luar lingkungan Persis.

“Ini menunjukkan semangat kebersamaan dan cinta terhadap ilmu hadis yang luar biasa,” kata dia.

Ia menjelaskan, peserta berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Blitar, Jepara, Bantul, Solo, Yogyakarta, hingga Bangil, Jawa Timur. Dari wilayah Priangan Timur hadir pula peserta dari Garut, Bandung, Ciamis, Cianjur, Purwakarta, Kuningan, Sumedang, Cirebon, dan Sukabumi. Sementara itu, peserta terjauh datang dari Indonesia Timur, tepatnya dari Maluku.

Selain itu, panitia juga memberikan penghargaan simbolis bagi peserta terjauh dan terdekat, sebagai bentuk apresiasi atas semangat mereka menempuh perjalanan panjang demi mengikuti kegiatan ini.

“Semoga setiap langkah para peserta menuju lokasi konferensi ini dicatat sebagai amal pahala di sisi Allah SWT,” ujar Ustaz Wahyu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Sumber: Persis.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X