Edisi.co.id - Ketua Perkumpulan Doktor Ilmu Kepolisian Indonesia (DIKPI), Kombes Pol Dr. Dedy Tabrani, S.I.K., M.Si. mengungkapkan bahwa ilmu kepolisian juga penting dalam keluarga.
Pentingnya self policing atau pengawasan di lingkungan keluarga tersebut disampaikan saat hadir dalam forum Jaringan Pemred Promedia (JPP) yang digelar pada Selasa, 11 November 2025 malam.
Dalam forum tersebut, Dedy menyebut bahwa penerapan self policing, yaitu dengan pengawasan dan pengamanan diri di lingkungan keluarga.
Baca Juga: Pemerintah Buka Rekrutmen Resmi Petugas Haji 2026, Catat Jadwal Pendaftaran dan Tugasnya
Apa Itu Self Policing?
Dedy mengatakan bahwa self policy bisa diartikan sebagai pengawasan dan konsepnya bisa dilakukan di berbagai bidang, tak terkecuali dilakukan oleh individu.
“Self policing atau pengawasan diri merujuk pada praktik di mana individu atau kelompok memantau, mengatur perilaku mereka sendiri tanpa adanya penegakan dari pihak eksternal,” kata Dedy.
“Jadi secara sadar, sukarela mereka mengawasi dirinya sendiri, menjaga dirinya sendiri, mengamankan dirinya sendiri, menteraturkan dirinya sendiri daripada bahaya,” lanjutnya.
Ketidaktahuan soal Self Policing dalam Keluarga Bisa Berakibat Bahaya
Keluarga merupakan sektor privat, di mana Polisi tidak bisa masuk ke dalamnya, sehingga diperlukan pengetahuan mengenai self policing.
Dedy lantas memberi contoh mengenai seringnya insiden yang mengancam nyawa anak-anak saat di luar pantauan orang dewasa di dalam keluarga.
“Misalnya banyak kasus di media kita lihat ee ibunya ke kantor, bapaknya ke kantor, pembantunya tinggal sama anaknya di rumah. Nah, pembantunya tinggal anaknya di pinggir kolam ikan, dia pergi matikan kompor misalnya, tahu-tahu anaknya cuma beberapa menit sudah meninggal,” ucapnya.
“Makanya kita lihat apa yang terjadi dan contoh-contoh lain banyak sekali di dalam masyarakat. Nah, apa yang terjadi di dalam sektor privat, di dalam keluarga? Itu kan harus diberikan dalam pelajaran,” sambungnya.
Pentingnya Self Policing Masuk ke Sektor Akademik
Artikel Terkait
MTS Al-Hidayah Sukatani Gelar Kegiatan LDKS Bersama Dirgantara Outbound Training
Pecah Tangis Keluarga di Pemakaman Korban Dugaan Bullying di SMPN 19 Tangsel, 3 Bulan Sebelumnya Alami Masa Kelam
RembugNas dan Pelantikan Pengurus APTISI, Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045
Jawab Pandangan Fraksi, Wagub Emil: Keterlibatan Masyarakat Jadi Kunci Pengelolaan Hutan