Edisi.co.id- Istana dan Polri menyatakan komitmennya untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang anggota Polri aktif menduduki jabatan sipil.
Respons ini disampaikan setelah MK mengabulkan seluruh permohonan perkara 114/PUU-XXIII/2025 terkait uji materi Pasal 28 ayat (3) dan penjelasan Pasal 28 ayat (3) UU Kepolisian.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengatakan pemerintah akan mempelajari isi lengkap putusan MK setelah naskah resminya diterima.
Baca Juga: Bukan Tak Ada Anggaran, Gaji 30.000 Petugas MBG itu Disebut Hanya soal Kendala Teknis Administratif
Prasetyo menegaskan bahwa Istana menghormati seluruh putusan MK yang bersifat final dan mengikat.
"Kalau sudah dapat putusannya akan kami pelajari. Putusan MK ini kan final and binding," ujar Prasetyo kepada wartawan pada Kamis, 13 November 2025.
Prasetyo memastikan pemerintah akan mengikuti aturan yang telah diputuskan MK.
Ketika ditanya apakah pejabat sipil yang masih berstatus polisi aktif diminta mengundurkan diri, ia menjawab singkat.
"Iya, sesuai aturan kan seperti itu," katanya.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemerintah siap menyesuaikan struktur jabatan sipil sesuai ketentuan baru yang dinyatakan inkonstitusional oleh MK.
Polri: Hormati Putusan, Tunggu Salinan Resmi
Adapun dari sisi institusi kepolisian, Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho menyatakan Polri menghormati sepenuhnya putusan itu.
Namun, Polri masih menunggu salinan resmi untuk memastikan langkah tindak lanjut.
"Atas putusan tersebut tentunya Polri menghormati semua putusan yang sudah dikeluarkan," ujar Shandi pada Kamis, 13 November 2025.
Shandi menegaskan bahwa institusinya belum menerima naskah putusan secara formal.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo beri Rehabilitasi 2 Guru SMAN 1 Luwi Utara, Pulihkan Nama Baik Usai Dipecat karena bantu Honorer
Gubernur Ansar: PKK Garda Terdepan Ketahanan Keluarga di Kepri
Kisah Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta : Hanya Tinggal Bareng Ayah, Ibu di Luar Negeri
Akademisi Ungkap Hasil Studi Jepang soal Proyek Kereta Cepat, Sebut Lebih Efektif dibanding Realisasi Whoosh Saat ini
Gubernur DKI Pastikan ABH dalam Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading Tak Terkait Isu Diskriminasi dan Intoleransi