Terkait tantangan, ia menyebut akses masuk ke pesantren masih terbatas bagi kader di lapangan.
“Kader-kader kami biasanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum. Untuk masuk ke pesantren memang tidak mudah, sehingga kerja sama dengan NU sangat penting,” katanya.
Seminar ini juga diisi panel materi dari Ketua Tim Kerja KBKR Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wakil Ketua Baznas Jawa Barat, dan Ketua PW JQH NU Jawa Barat.
Diharapkan melalui kegiatan ini mampu melahirkan gerakan Keluarga Qur’ani Jawa Barat yang menjadi pilar ketahanan sosial masyarakat. Sinergi pemerintah dan ormas Islam dalam kegiatan ini mendapat apresiasi peserta sebagai model kolaborasi yang perlu diperluas.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi pemantik gerakan keluarga Qur’ani di seluruh Jawa Barat. Jika keluarga kuat, bangsa kuat,” tandas Cecep, Ketua PW JQH NU Jabar.
Artikel Terkait
Pemkot Depok Apresiasi Kontribusi Investor , Tegaskan Komitmen Perbaikan Layanan
BRI Peduli kanca Cibubur Salurkan Paket Sembako untuk Masyarakat Jabodetabek
Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Atasi Stunting, KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa
JWG Indonesia-UK: Kemendikdasmen dan Inggris Sepakati Langkah Strategis Penguatan Dikdasmen