Wamen Fajar: Keadilan Akses Pendidikan Harus Diperjuangkan Lewat Gerakan ARPS

photo author
- Jumat, 21 November 2025 | 22:32 WIB
Wamen Fajar: Keadilan Akses Pendidikan Harus Diperjuangkan Lewat Gerakan ARPS
Wamen Fajar: Keadilan Akses Pendidikan Harus Diperjuangkan Lewat Gerakan ARPS

“Sekolah tidak boleh menjadi institusi yang mengawetkan ketimpangan. Sekolah harus menjadi institusi yang menciptakan keadilan bagi semua anak,” ujarnya.

Keragaman latar belakang siswa, menurutnya, memang menghadirkan dinamika tersendiri dalam proses pembelajaran. Namun hal tersebut justru menjadi ruang bagi sekolah untuk membangun karakter inklusif dan menciptakan lingkungan belajar yang aman.

Melihat kompleksitas faktor penyebab putus sekolah, Wamen Fajar menekankan perlunya peningkatan kapasitas guru, terutama dalam konseling dasar dan dukungan psikologis kepada peserta didik. “Banyak anak menghadapi kelelahan mental. Karena itu semua guru harus punya keterampilan konseling dasar,” tegasnya.

Baca Juga: Pilu Korban Longsor di Banjarnegara, Ceritakan Amuk Reruntuhan Tanah yang Memaksa Warga Lari Selamatkan Diri ke Hutan

Dukungan emosional dari sekolah dinilai menjadi faktor penting dalam menjaga motivasi dan keberlanjutan belajar anak-anak rentan. Wamen Fajar mengingatkan bahwa angka putus sekolah yang tinggi akan membawa dampak serius dalam satu hingga dua dekade mendatang.

“Jika angka putus sekolah dibiarkan, beban ekonomi dan sosial ke depan akan sangat besar. Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa,” tuturnya.

Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu yang kehilangan kesempatan hidup lebih baik, tetapi juga berpengaruh terhadap produktivitas nasional dan meningkatnya beban sosial negara.

Di akhir sambutannya, Wamen Fajar mengajak seluruh peserta untuk memperkuat dan memperluas gerakan ARPS. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pendidikan adalah urusan bersama, pusat, daerah, sekolah, dan masyarakat harus bergerak bersama,” ucapnya.

Baca Juga: FIFA Series 2026™️ digelar di Indonesia, Ketum PSSI Erick Thohir Apresiasi FIFA

Ia berharap gerakan yang telah berjalan di delapan provinsi ini dapat menjadi contoh dan diperluas ke daerah lain, sehingga tidak ada lagi anak yang kehilangan haknya atas pendidikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X