Masyarakat yang terdampak di lokasi banjir dan tanah longsor diharapkan untuk waspada dengan kemunculan penyakit pascabanjir.
Beberapa di antaranya yang rawan muncul adalah leptospirosis hingga diare, sehingga perlu antisipasi juga dengan pengiriman obat yang sesuai.
“Kami datang akan mengatur strategi supaya pemerintah daerah akan disupport oleh pemerintah pusat, baik obat-obatan apa yang perlu akan kami drop ke sana,” paparnya.
Pengiriman Bantuan Logistik Kesehatan dan Obat
Sebelumnya, saat rapat bersama berbagai kementerian dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kemenkes menyebut telah mengirim bantuan logistik dan obat-obatan.
“Kami juga sudah mengirim logistik kesehatan, obat, dan bahan medis habis pakai. Kami juga mengirim pengganti makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil,” ujar perwakilan Kemenkes pada Kamis, 27 November 2025.
Tenaga medis cadangan juga dikerahkan oleh Kemenkes untuk sampai ke lokasi bencana.
“Tenaga medis khususnya dokter, perawat, ahli kesehatan lingkungan dan epidemiologi untuk membantu penanganan kesehatan di sana,” sambungnya.
Senada dengan keterangan awal, fasilitas kesehatan seperti Puskesmas hingga rumah sakit sudah disiapkan untuk melakukan pelayanan kepada warga terdampak.
***
Artikel Terkait
Viral Video Penjarahan Minimarket di Tapanuli Tengah dan Sibolga, Kepala BNPB ungkap Timnya Sempat Alami Kejadian Serupa
Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ceritakan Momen Awal Kebebasannya: Suara Musik senam pun Terdengar Indah
Sumatera Dilanda Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, BNPB Ungkap Jumlah Korban Jiwa Terbanyak Berasal dari Sumut
Usai Diterjang Banjir, Medan Dibayangi isu Kelangkaan BBM Imbas Pasukan Terkendala Distribusi ke Warga
Kerusakan Hutan Diduga Picu Bencana Sumatera, FWK Tekan Pemerintah Bertindak