Peralatan tersebut menjadi kunci mempercepat pemulihan jalur komunikasi di daerah terdampak, terutama di wilayah yang sebelumnya sempat terputus total akibat kerusakan jaringan.
Tenaga Medis Dikerahkan dengan Helikopter
Selain menyalurkan bantuan logistik, TNI juga memprioritaskan pengiriman tenaga kesehatan untuk memperkuat layanan medis di daerah terpencil.
Menurut Muzafar, dokter dan perawat dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) telah diterbangkan menggunakan helikopter menuju wilayah yang membutuhkan penanganan segera.
“Tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat sudah kita berangkatkan ke sana menggunakan helikopter karena butuh di daerah-daerah yang terisolir,” kata Muzafar.
Keberadaan tenaga medis dinilai penting untuk mempercepat penanganan korban, mengingat sejumlah lokasi pengungsian kekurangan layanan kesehatan dasar serta membutuhkan pendampingan bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Operasi Udara Masih Terus Diperluas
Hingga Sabtu malam, operasi udara terus diperluas untuk memastikan seluruh bantuan dapat disalurkan secepat mungkin.
Cuaca yang masih fluktuatif menjadi tantangan tersendiri, namun TNI memastikan pengiriman tetap berjalan menggunakan jalur yang paling aman.
Pangkodau I menegaskan bahwa seluruh unsur pasukan, baik udara maupun instansi lain seperti Basarnas dan PLN, terus bekerja terpadu di bawah komando satuan penanganan bencana nasional.***
Artikel Terkait
Bantuan untuk Tapteng dan Sibolga Lewat Jalur Aceh, Pemprov Sumut Minta Masyarakat Bersabar
Wamenkes Sebut Posko dan Rumah Sakit Darurat di Lokasi Bencana Banjir Sumatera sudah berdiri, Pastikan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Terdampak
Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation Perkuat Edukasi Manajemen Pemakaman pada Acara Daurah Kehidupan dan Kematian di Bogor
Tragedi Banjir Bandang di Kabupaten Agam Telan 74 Korban Jiwa: Tersebar pada 5 Kecamatan, 78 Orang Masih Hilang
Baru Gerak Sekarang, Pengamat Pertanyakan Keputusan Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri Setelah Hampir 5 tahun Menjabat