"Langkah kami adalah kita memasang jalur komunikasi darurat jadi menggunakan Starlink," ungkap Suharyanto.
"Sudah didistribusikan baik ke pemerintah daerah, baik ke titik pengungsian maupun kepada satgas TNI," lanjutnya.
Dengan adanya jaringan darurat ini, komunikasi antara tim penyelamat, posko, dan pemerintah daerah dapat berjalan lebih lancar untuk mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan.
Status Bencana Masih Tingkat Provinsi
Menanggapi pertanyaan publik soal kemungkinan penetapan status bencana nasional, Suharyanto menegaskan bahwa kejadian ini masih berada dalam kategori bencana daerah tingkat provinsi.
"Yang dimaksud dengan status bencana nasional yang pernah ditetapkan oleh Indonesia itu kan COVID-19," jelas Suharyanto.
"Sekarang statusnya masih bencana daerah tingkat provinsi," pungkasnya.
BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, pemerintah daerah, serta berbagai unsur relawan kini masih terus fokus pada upaya pencarian korban, penanganan pengungsi, pembukaan akses jalan, serta distribusi logistik darurat.
Pemerintah pusat memastikan seluruh sumber daya telah dikerahkan untuk mempercepat penanganan, terutama di wilayah yang mengalami kerusakan terberat.***
Artikel Terkait
Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation Perkuat Edukasi Manajemen Pemakaman pada Acara Daurah Kehidupan dan Kematian di Bogor
Tragedi Banjir Bandang di Kabupaten Agam Telan 74 Korban Jiwa: Tersebar pada 5 Kecamatan, 78 Orang Masih Hilang
Baru Gerak Sekarang, Pengamat Pertanyakan Keputusan Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri Setelah Hampir 5 tahun Menjabat
Setelah Bebas dari Penjara, Ira Puspadewi Curhat Soal Tipe Teman yang Takut Maupun Hadir saat Terpuruk
Saat Jaringan Terputus, Akses Komunikasi Darurat PTPN IV Jadi Penyangga Harapan Warga Langsa