Hal ini membuat upaya mitigasi menjadi sangat mendesak, terutama di wilayah yang memiliki struktur alam sensitif seperti perbukitan dan daerah aliran sungai.
"Siklon seperti ini apabila sudah terjadi tentu bisa kita prediksi untuk tahun-tahun depannya mungkin akan terjadi lagi," ujarnya.
Karena itu, Alex menilai kebijakan kehutanan yang lebih adaptif terhadap risiko bencana ekstrem merupakan kebutuhan mendesak.
Kebijakan tersebut diharapkan mampu memperkuat ketahanan lingkungan sekaligus meminimalkan potensi banjir bandang dan longsor akibat kerusakan hulu.
"Oleh karena itu memang butuh kebijakan kehutanan yang baru agar bencana seperti ini tidak terulang lagi," pungkas Alex.
Fokus Utama: Membantu Masyarakat Terdampak
Meski pembahasan kebijakan tengah disiapkan, Alex menekankan bahwa fokus utama pemerintah saat ini tetap pada upaya membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Lelaki usia 54 tahun itu menegaskan perlunya langkah cepat di lapangan untuk memastikan bantuan logistik dan kebutuhan dasar dapat tersalurkan dengan baik.
Menurutnya, penanganan darurat dan evaluasi kebijakan lingkungan merupakan dua hal yang harus berjalan beriringan.
Pemerintah pusat, daerah, dan lembaga terkait disebut perlu memperkuat koordinasi agar penanganan bencana dapat dilakukan secara menyeluruh.***
Artikel Terkait
Soal Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, Menteri LH Hanif Faisol Bakal Bawa ke Jalur Pidana
Usulan Kepala Daerah Dipilih DPRD Mencuat Lagi, Hasto Kristiyanto Ungkap PDIP Bakal Lakukan Kajian
Antisipasi Penyakit Pascabanjir Sumatera, Menhan Sjafrie Siapkan 3 Helikopter Khusus untuk Tim Kesehatan
PKM Seminar Parenting IAI jamiat Kheir: Bangun Ketangguhan Mental anak di Era Digital
Momen Prabowo Makan Masakan Warga Pengungsi Saat Cek Dapur di Aceh, Pastikan Gizi Dan Kelayakan