Sistem ini berada di wilayah Samudra Hindia barat daya Lampung, dengan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1010 hPa.
“Potensi Bibit Siklon Tropis 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan dalam kategori rendah,” tulis BMKG.
Meski memiliki peluang perkembangan yang rendah, bibit siklon ini tetap menimbulkan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia bagian barat.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat akibat pengaruh siklon 91S antara lain; Bengkulu hingga Lampung.
Sementara potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di:
- Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung
- Perairan barat Lampung
- Samudra Hindia selatan Jawa***
Artikel Terkait
Budaya Menanam, Pendidikan, dan Kelestarian Lingkungan: Sebuah Pemikiran
Gemerlap Panggung, Jejak Gelap, dan Pentingnya Kesadaran Moral
1ST Nika Fun Relay Swimming Championships Para Master Swimmers Menjadi Inspirasi Kawula Muda Untuk Rajin Berolahraga
Dengungkan Kebaikan, BRI Kanca Cimanggis Salurkan Bantuan kepada Dhuafa dan Anak Yatim
PTPN IV Perkuat Pemulihan Warga Lima Puluh Kota Bantuan Gelombang Kedua