“Alhamdulillah, seluruh pihak sudah bergerak. Dari pemerintah pusat, DPR, hingga dunia usaha turun langsung membantu. Ini bentuk nyata kebersamaan,” kata Mahyeldi.
Baca Juga: Konsep Keanekaragaman dan Strategi Mengelola Keanekaragaman dalam Pendidikan
Masa tanggap darurat akan berlangsung hingga 8 Desember 2025, dengan fokus utama pada pemulihan akses, distribusi bantuan, dan pelayanan dasar masyarakat.
Mahyeldi menjelaskan, terdapat 121 jembatan rusak, puluhan kilometer jalan terputus, serta kerusakan pada fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, pertanian, dan infrastruktur publik lainnya.
“Sekarang bukan waktunya saling menyalahkan. Saatnya kita bersatu membantu masyarakat. Sinergi ini harus dijaga agar proses pemulihan dan rehabilitasi berjalan cepat,” tegasnya.
Gubernur pun mengajak masyarakat di daerah yang tidak terdampak untuk turut membantu korban bencana, baik melalui tenaga, logistik, maupun dukungan moral.
Baca Juga: Bermalam di Aceh, Prabowo Pimpin Rapat Penanganan Bencana: Saya Monitor Terus
“Kita berharap masyarakat yang tidak terdampak ikut bergotong-royong membantu saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Dengan kebersamaan, insyaallah kita bisa pulih lebih cepat,” tutupnya.
Artikel Terkait
IFG Gandeng BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar
IAI Jamiat Kheir Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh–Sumut–Sumbar
Sekolah Terdampak Banjir di Sumbar, Apresiasi Gerak Cepat Kemendikdasmen
Wagub Sumbar: Akses Semipermanen Ditargetkan Selesai Dua Pekan untuk Percepat Distribusi Bantuan