“Dia bilang, ‘Umi tolong ambil tangan saya’. Itu suara terakhirnya,” kata sang ibu.
Bertahan 9 Jam di Tumpukan Pohon Ceri
Sang ibu yang kini terpaksa mengungsi di posko bencana Muara Batu, Aceh Utara itu kemudian menuturkan saat arus air mulai meninggi hingga mencapai tinggi dada.
Korban yang selamat dalam tragedi banjir bandang itu lalu bersama sejumlah tetangga, memanjat dan bertahan di tumpukan pohon ceri selama 9 jam lamanya.
Saat itu, sang ibu mengaku hanya bisa memeluk anak perempuannya sekuat tenaga.
“Saya peluk anak perempuan saya kuat-kuat. Hanya itu yang bisa saya lakukan,” ungkapnya.
Sang ibu menyebutkan, 5 hari pascabencana, jenazah Zaid ditemukan warga di area persawahan yang jauh dari rumahnya.
Pada proses evakuasi itu, kondisinya sudah membengkak, namun dapat dikenali.
Ajaibnya, foto Zaid yang kini ia genggam setiap hari, juga ditemukan di sawah dalam kondisi utuh karena terbungkus plastik.
“Inilah cuma sisanya (Foto). Itu rezeki saya. Walau sudah rusak, tapi tetap anak saya jadi kenang-kenangan,” ungkap ibunda Zaid itu.
Suaminya Masih Hilang
Hingga berita ini terbit, suami korban bencana di Aceh Utara itu masih belum ditemukan dan dinyatakan hilang.
“Entah di mana, saya tidak tahu. Tapi saya tetap berharap suatu hari dia pulang,” sebut sang ibu.
Berdasarkan data kepala dusun setempat, banjir bandang ini berdampak pada 230 KK dengan 756 jiwa.
Tercatat, total 21 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 1 orang masih dalam pencarian di Muara Batu, Aceh Utara.***
Artikel Terkait
1ST Nika Fun Relay Swimming Championships Para Master Swimmers Menjadi Inspirasi Kawula Muda Untuk Rajin Berolahraga
Dengungkan Kebaikan, BRI Kanca Cimanggis Salurkan Bantuan kepada Dhuafa dan Anak Yatim
PTPN IV Perkuat Pemulihan Warga Lima Puluh Kota Bantuan Gelombang Kedua
Harga Kebutuhan Pokok Naik di Aceh, Gubernur Mualem Minta Mendagri Tegur Pedagang Nakal
Langsung ke Prabowo, Menkes Minta Bangun Dapur Umum Prioritas untuk Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit