Bogor – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (PERSIS), Dr.KH. Jeje Zaenudin, menutup secara resmi Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) ke-3 Pimpinan Wilayah (PW) Persis DKI Jakarta, yang digelar di Bogor, Kamis (11/12/2025).
Dalam sambutan penutupnya, Kiai Jeje menegaskan, PW PERSIS Jakarta memiliki peran strategis sebagai koordinator pelaksanaan program dari PP, sekaligus sebagai penggerak implementasi agenda besar jam’iyah, yaitu “Transformasi Gerakan Dakwah PERSIS untuk Mewujudkan Islam Rahmatan lil ‘Alamin.”
Ia menjelaskan, agenda transformasi ini telah disepakati dalam Muktamar ke-16 PERSIS dan menjadi garis besar gerakan lima tahun ke depan. Dakwah, menurutnya, adalah gerakan perubahan dan penyelamatan yang membawa umat manusia dari kegelapan menuju cahaya Islam.
Kiai Jeje Zaenudin menekankan pentingnya perubahan mendasar dalam pola gerakan dan program dakwah PERSIS. Pola dakwah lama yang bersifat tradisional, seperti cetak dan radio, harus bertransformasi seiring perkembangan teknologi. PERSIS Jakarta perlu serius menggarap dakwah digital dan melakukan digitalisasi database keorganisasian agar lebih terorganisir dan terukur.
Lebih dari itu, gerakan dakwah tidak boleh hanya bersifat defensif atau reaktif. PERSIS harus mampu hadir secara proaktif, menciptakan solusi, mengantisipasi isu, dan bertindak cepat. Prinsip anti-taklid menjadi landasan bagi kader PERSIS Jakarta, terutama generasi muda, untuk menjadi pelopor dalam gagasan dan inovasi dakwah.
Ia berharap, PERSIS Jakarta juga harus membuka diri melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, karena permasalahan dakwah saat ini tidak dapat diselesaikan oleh satu lembaga saja. Program dakwah harus bergeser dari sekadar konsep teoritis menjadi implementasi nyata yang memberikan solusi konkret bagi umat. Selain itu, potensi anggota yang bersifat individual, seperti cendekiawan, pengusaha, dan politisi, perlu diorganisir secara sistematis agar memberikan dampak jangka panjang.
Kiai Jeje menyambut baik keterlibatan PERSIS Jakarta dalam forum-forum nasional dan internasional, khususnya terkait isu kemanusiaan dan pendidikan. Ia menekankan, inti dari gerakan dakwah PERSIS harus difokuskan pada dua segmen utama: penguatan sumber daya insani (SDM) dan penguatan sumber daya finansial. Penguatan SDM dilakukan melalui lembaga pendidikan, beasiswa, kaderisasi ulama, serta pembangunan pesantren dan kampus. Sementara penguatan finansial dimaksudkan untuk membuka peluang pemberdayaan ekonomi umat seluas-luasnya, sejalan dengan perintah jihad dengan harta dan jiwa.
Menutup sambutannya, Kiai Jeje berharap, PW PERSIS Jakarta dapat menggarap program kerjanya dengan fokus pada kedua penguatan tersebut, sehingga seluruh program berjalan terukur dan sistematis. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan syariat Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia secara menyeluruh, berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
Muskerwil ke-3 ditutup dalam suasana optimisme dan antusiasme, menandai awal perjalanan baru PW PERSIS DKI Jakarta dalam agenda transformasi dakwah lima tahun ke depan.
Artikel Terkait
PERSIS Gerakkan Bantuan dan Penggalangan Dana Bencana Sumatera dan Aceh, LAZ PERSIS Fokuskan Lima Bantuan Prioritas
Pemprov DKI Dorong PERSIS DKI Jakarta Perkuat Dakwah di Tengah Dinamika Urbanisasi Jakarta
Diamanahi Ketua PERSIS Banten, H. Aspuri: Amanah Ini Berat Butuh Komitmen, Intelektualitas, Keilmuan, dan Akhlak
Pesan Kiai Salam Russyad di Muswil IV PERSIS Banten, Menekankan Kokohnya Aqidah dan Jamiyyah Lewat 11 Poin Nasihat