Pria itu bercerita, insiden banjir bandang yang melanda daerahnya telah menyebabkan kehancuran parah hingga menyebabkan perkebunan warga ikut tersapu derasnya aliran air dari daerah hulu.
"Harta saya habis, perkebunan saya habis, tanpa bantuan kawan-kawan, saya tidak tahu harus makan apa," ungkapnya.
Tak ada permintaan berlebih, pria tersebut juga mengaku enggan menuntut macam-macam, yang penting dirinya bersama warga sekitar bisa mendapatkan bantuan makanan.
"Jadi tolong bantu kami, kami tidak mengharapkan makan, itu saja sudah cukup," tutupnya.***
Artikel Terkait
Hadirkan Pakar, INSTRAN Bahas Dampak Liberalisasi Investasi bagi Pengusaha Angkutan Nasional
Bahas Keberlanjutan Zakat dan Wakaf, IZI dan SEBI Selenggarakan Islamic Philanthropy Outlook 2026
Tangis Pecah Ayah di Aceh Tamiang: Sebut Kebun Musnah Akibat Banjir, Bingung Pikirkan Biaya Sekolah Anak
Salut, Sinergi Foundation Terima Donasi Hasil Patungan Pelajar SDIT Mukmin Kreatif Untuk Sumatera
Pecutan Hati! Ketua Posko di Aceh Tolak Bantuan Beras, Pilih Alihkan untuk Warga yang Lebih Kelaparan